Yogie A Ginanjar dan Erwin Windu Pranata menampilkan seni lukis dan patung kontemporer yang tak biasa. Erwin menghadirkan variasi aneka bentuk seni patung dengan warna-warna yang cerah dan Yogie menyuguhkan lukisan semi abstrak.
Kurator pameran Axel Ridzky menuturkan, tema 'Interlude' diusung menjadi transisi atau perubahan dalam perjalanan karya keduanya. "Interlude mencoba memperhatikan hasil eksplorasi mereka dan kreativitas mereka ketika merespons transisi ini," ujarnya saat jumpa pers di Pullman Jakarta Central Park, Senin (12/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing seniman menghadirkan perasaan yang berbeda. Erwin lebih ke persoalan sosial dan Yogie ke perubahan budaya yang terjadi di sekitarnya.
Karya mereka dianggap satu visi dengan Pullman Jakarta Central Park yang kerap menggelar pameran seni. General Manager Pullman Jakarta Central Park, Rhys Challenger, menuturkan pameran seni yang keenam kalinya digelar di hotel tersebut bertujuan mengenalkan karya seniman muda kepada pengunjung hotelnya.
"Sejak tahun 2013 setelah dua tahun kami buka, kami mulai menggelar pameran seni secara berkala. Di bagian lobi ada artist playground yang menjadi tempat bagi seniman lokal Indonesia untuk memamerkan karyanya. Setiap 3-6 bulan sekali kami kenalkan pada publik, dan 'Interlude' menjadi pameran akhir tahun kami," pungkasnya.
Pameran berlangsung pada 13-24 November 2018 di lantai L, Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat.
(tia/mau)