'First Man', Jejak Berliku Neil Armstrong hingga Sampai ke Bulan

Jakarta -

'First Man', film biopik tentang perjalanan pertama manusia ke bulan mulai dari Program Gemini hingga Program Apollo. Namun, semuanya diceritakan melalui sudut pandang Neil Armstrong yang diperankan dengan apik oleh Ryan Gosling.

Film tersebut disutradarai oleh Damien Chazelle, sutradara dibal ik film musikal populer 'La La Land'. 'Firts Man' dimulai dengan adegan melalui sorotan mata Neil Armstrong ketika ia melakukan uji coba pada tahun 1961 dengan mengendarai X-15 menembus awan hingga sampai ke titik di mana kontrol misi mengatakan bahwa ia akan terpental dari atmosfer.

Ryan Gosling sebagai Neil Armstrong. Foto: imdb.

Di balik sifat tenangnya, Neil menyimpan luka ketika anak perempuannya meninggal karena tumor ganas. Setelah kejadian tersebut, Neil beserta istrinya, Janet memutuskan untuk memulai lembaran baru. Semua itu dimulai ketika Neil diterima menjadi pilot dalam Program Gemini.

Baca juga: 'First Man', Reuni Ryan Gosling dengan Damien Chazelle setelah 'La La Land'

'First Man' tidak hanya menyuguhkan prestasi fantastis Amerika dalam mengalahkan Rusia dengan Apollo 11, melainkan mengisahkan siapa itu Neil Armstrong sesungguhnya. Ryan Gosling sukses memerankan Neil Armstrong yang sangat tertutup dan tenang.

Perjalanan Neil dari Program Gemini hingga Program Apollo, serta rasa kehilangannya ketika putrinya meninggal serta ketika rekannya satu per satu tewas dalam misi. Semuanya tidak disuguhkan dengan adegan tangisan yang dramatis atau dialog-dialog menyedihkan.

Selain Neil, karakter Janet yang diperankan oleh Claire Foy pun sukses mencuri perhatian penoton. Tak banyak dialog antara keduanya, Neil dan Janet adalah sepasang suami istri yang saling mengerti.

Sebelumnya, banyak film-film dokumenter yang menyuguhkan pencapaian luar biasa tersebut, namun tidak pernah menyoroti kegagalannya. 'First Man' sendiri adalah film tentang kegagalan dan kerentanan. Chazelle kebanyakan fokus pada rentetan peristiwa pahit yang mengarah pada peristiwa bersejarah tersebut. Chazelle tidak takut membawa penonton masuk ke dalam teror Apollo 1 atau ketegangan ketika Janet harus menunggu di rumah dengan radio yang menyiarkan kontrol misi ketika Neil berada dalam roket.

Sinematografer Linus Sandgren juga sukses membawa penonton dalam kokpit yang berguncang hebat, sehingga penonton sendiri ikut merasa kehilangan arah setiap roket mengalami masalah. Hal tersebut ditambah dengan desingan suara roket yang memekakkan telinga.

Chazelle sengaja memasuki perspektif Neil dengan pengambilan gambar close up. Bahkan hanya sedikit adegan yang menunjukkan roket dari luar. Seperti 'Dunkirk', 'First Man' adalah film yang minim dialog namun tetap terasa intim.

(doc/doc)