Biasa Lihat Wajah Bengkak, Tompi Bicara Ratna Bukan karena Politik

Biasa Lihat Wajah Bengkak, Tompi Bicara Ratna Bukan karena Politik

Veynindia Esaloni Pardede - detikHot
Rabu, 03 Okt 2018 17:59 WIB
Foto: vey/detikhot
Jakarta - Tompi ikut bicara soal Ratna Sarumpaet. Awalnya, Tompi merasa iba melihat kondisi ibunda Atiqah Hasiholan itu.

Berprofesi sebagai dokter bedah plastik dan bidang rekontruksi, Tompi juga melihat ada yang mencurigakan dari foto Ratna Sarumpaet dengan wajah memar yang beredar. Tompi pun tak mau gegabah hingga akhirnya dia memperhatikan detail foto tersebut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehari-hari ngebedah orang dan lebih banyak berhubungan dengan wajah, badan, cukup terbiasa lihat orang-orang bengkak, terus saya cerita ke mereka, ini ada yang nggak sinkron nih, ada yang mencurigakan, tapi belum ada statement apapun," kata Tompi ditemui di kliniknya di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

"Saya belum keluarin statement apapun, pulang syuting skitar jam 11, pokoknya sebelum saya nge-tweet, wah ini gila, bagaimana berita ini dipakai sebagai isu untuk kepentingan politik oleh oknum-oknum. Itu saya tweet karena dari account partai, sosmed atau apa, itu dia mention ke saya beberapa foto dan beberapa fakta menurut penulusuran dia," lanjutnya.

Biasa Lihat Wajah Bengkak, Tompi Bicara Ratna Bukan karena PolitikRatna Sarumpaet Foto: Agung Pambudhy


Tompi mendapatkan info di mana dan dengan siapa Ratna Sarumpaet menjalani operasi. Setelah yakin wajah memar Ratna karena operasi bukan karena dipukulin, Tompi memutuskan untuk memberikan pencerahan.

Akan tetapi, Tompi membantah sikap dia untuk kepentingan politik. Tompi hanya tidak ingin banyak orang yang termakan isu yang tidak benar dan bisa membuat suasana panas.



Curiga Sejak Awal, Ini Penjelasan Tompi soal Wajah Ratna Sarumpaet, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



"Ya udah buat saya ini bukan masalah membela kepentingan politik kelompok manapun, saya nggak nyaleg, saya bukan timses, saya nggak dapat keuntungan apapun. Tapi saya nggak rela orang-orang baik yang saya kenal menelan informasi keliru ini bulat-bulat sebagai sebuah kebenaran," tegas Tompi.



"Mereka yakin benar dgn mengimani ini, artinya udah dalam banget nih nggak mungkin salah. Sehingga akhirnya langkah yang mereka ambil akhirnya keliru, kita sudah capek, kita selama ini sudah capek kalo dihadapkan dengan beda pandangan politik berantem, itu yang nggak bisa saya terima. Jadi bukan masalah saya harus bela si A si B," pungkasnya. (pus/nu2)

Hide Ads