'Kau Berhasil Jadi Peluru' merupakan buku kedua perempuan yang akrab disapa Wani setelah buku puisi 'Selepas Bapak Hilang' yang terbit pada 2009. Buku keduanya ini mendapatkan sambutan yang hangat dari pecinta puisi dengan dicetak sampai 2000 eksemplar.
"Tulisan punya kata-kata yang luar biasa dan saya semakin menyakini hilangnya bapak saya adalah karena menulis tentang kebenaran," ujar Wani saat berbincang dengan pembaca di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat bukunya yang terdiri dari 52 puisi, Wani menceritakan awalnya ia menulis sebanyak 271 puisi. "Tapi hanya 52 puisi yang masuk ke dalam buku ini hasil kurasi Gunawan Maryanto, dan saya menulisnya sepanjang tahun 2010 sampai 2017," ujarnya ketika diwawancarai detikHOT usai acara berakhir.
![]() |
Proses penggarapan yang lumayan panjang itu diakui Wani memiliki masa pengendapan lebih lama. Di buku keduanya ini ia lebih memikirkan mengenai diksi, rima, sampai memberikan nyawa dan energi pada puisi-puisinya.
"Saya akui buku pertama itu lebih kaku dan saya belajar banyak. Tujuan buku pertama tidak semuanya pure dari hati, karena mungkin saya masih muda yah dan ingin menyenangkan banyak pihak," tutur Wani.
Di buku puisi pertamanya pula, Wani mendapatkan kritik habis-habisan. "Saya sendiri mengakui lebih mantap di buku puisi kedua ini karena fakttor usia juga yah saya mengerjakan ini. Lebih matang dan tidak emosional, memang bisa dibilang proses tidak mengkhianati akhir," pungkasnya.
Buku kumpulan puisi 'Kau Berhasil Jadi Peluru' diterbitkan oleh Partisipasi Indonesia dan Warning Books. Cetakan pertama dicetak sebanyak 2000 eksemplar.
Simak Juga 'Anak Kandung Wiji Thukul dan Asa yang Binasa':
(tia/tia)