Sejak 2015, nama Eka kian dikenal setelah terpilih sebagai salah satu Global Thinkers of 2015 dari Jurnal Foreign Policy. Satu per satu sejumlah penghargaan dan adaptasi karya ke dalam bahasa asing kian bertambah.
Novel 'Man Tiger' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Lelaki Harimau' masuk dalam nominasi panjang The Man Booker International Prize. Menurut Eka, penghargaan benar-benar tidak disangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses yang diakui Eka terbilang cepat. Ia pun mengaku terkejut dengan apresiasi pembaca dan penghargaan dari mancanegara.
"Ya ternyata saya suprised, secepat ini," ujar Eka.
Selama menelurkan karya dan menulis, Eka tidak memusingkan mengenai apresiasi pembaca apalagi menang penghargaan. Ia tetap menulis dan terus menulis.
"Mungkin saya nggak terlalu memikirkan, penginnya agar lebih baik dari novel sebelumnya, kira-kira mau nulis apa lagi nih. Itu sih sepanjang ini yang saya pikirkan," tuturnya.
Saat ini Eka sedang menggarap karya baru, meski ia tidak ingin membocorkan perihal tersebut lebih dalam. "Masih mentah, masih proses saja, nanti saja.. Hahaha," pungkasnya sembari tertawa.
Setelah apresiasi World Readers Award sampai sampai memenangkan FT/OppenheimerFunds Emerging Voices Awards 2016, hari ini Eka meraih penghargaan Prince Claus dari Kerajaan Belanda.