Gaya kepenulisan novelis 'Cantik Itu Luka' dibandingkan dengan penulis besar dunia kenamaan lainnya. Kerajaan Belanda membandingkannya dengan nama seperti Gabriel Garcia Marquéz and Haruki Murakami.
Eka Kurniawan yang diwawancarai detikHOT via telepon pagi tadi awalnya tertawa mendengar adanya perbandingan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menambahkan, "Memang orang cenderung punya perbandingan dengan penulis yang sudah establish. Mungkin untuk mempermudah memperkenalkan pada publik."
Eka Kurniawan merasa gaya penulisan Haruki Murakami dalam novel-novelnya lebih populer dan kontemporer. "Tetap ada hal-hal yang membedakan antara saya dan penulis lainnya karena saya sebaliknya (dari Haruki Murakami)," kata suami dari Ratih Kumala yang juga seorang novelis.
Nama Eka Kurniawan menggema di kancah internasional setelah terpilih sebagai salah satu 'Global Thinkers of 2015' dari Jurnal Foreign Policy. Novelnya 'Lelaki Harimau' atau dalam bahasa Inggris menjadi 'Man Tiger' masuk dalam nominasi panjang penghargaan The Man Booker International Prize 2016 setelah dialihbahasakan oleh Labodalih Sembiring.
Lewat novel 'Man Tiger' pula, ia dinobatkan sebagai pemenang FT/OppenheimerFunds Emerging Voices Awards 2016 yang digelar di New York.