Tak Biasa, 35 Lukisan Dipajang di Halte Transjakarta Harmoni

Jakarta - Halte Transjakarta selama ini menjadi tempat perhentian untuk menunggu bus. Namun bagaimana kalau sebagai ruang tempat memajang karya-karya seni dari orang-orang yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ)? Tentunya menjadi tak biasa.

Direktorat Kesenian Kemendikbud dan Art Brut Indonesia menggelar pameran seni yang menjadi salah satu bagian dari Festival Bebas Batas. Pameran dibuka di Halte Transjakarta Harmoni hari ini.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menuturkan pameran ini membuktikan seni sebagai terapi.

Baca juga: 7 Seniman Disabilitas Terlibat Festival Bebas Batas

"Orang yang melukis ini punya harapan sembuh dengan aktivitas berkesenian. Ada yang melukis dan ternyata dari hasil workshop membuktikan. Mereka punya talenta dan bakat yang sangat bagus," ujar Restu.

Tak Biasa, 35 Lukisan Dipajang di Halte Bus Transjakarta Foto: Rifkianto Nugroho

Ada 35 lukisan dari lima rumah sakit jiwa di Indonesia yang dipajang di eksibisi yang berlangsung di dua tempat. Yakni Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan Halte Transjakarta.

Co-curator pameran Hendromasto Prasetyo menuturkan dengan melukis menjadi salah satu cara terapi bagi kesembuhan. "Mulai dari dwimatra dengan melukis, ada juga yang bermain dengan musik, sastra, dan pertunjukan juga ada," tuturnya.

Baca juga: Setelah UK/ID Festival, Hana Madness akan Sambangi Cianjur dan Bali

Setelah pembukaan di Soetta yang menampilkan 62 karya dan 35 karya terpilih di Halte Transjakarta Harmoni, Festival Bebas Batas akan membuka pameran lagi di Galeri Nasional Indonesia. Ada 15 karya yang dipamerkan di ruang pamer utama.

Festival Bebas Batas berlangsung mulai 30 Agustus hingga 18 Oktober 2018.


Terapi Seni, Solusi Alternatif bagi Pengidap Gangguan Jiwa, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(tia/tia)