Nuansa gelap dan seorang pria dengan tubuh penuh luka tampak dominan dalam video musik 'Rekam Jejak', sebuah single baru dari Polka Wars.
Dalam video berdurasi 3 menit 22 detik, Polka Wars mencoba mengajak penonton kembali menelusuri ingatan tentang sejarah yang telah lama bungkam.
Adalah peristiwa hilangnya aktivisi di tahun 1998 yang menjadi tema utama dari lagu tersebut. Hal tersebut tercermin dari video klipnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencoba mengingatkan kembali apa yang pernah terjadi dan apa yang terjadi," ucap Agung Pambudi dalam siaran pers yang diterima oleh detikHOT, baru-baru ini.
Baca juga: Senandung Polka Wars di We The Fest 2018 |
Agung memaparkan, awalnya yang ada di kepalanya hanyalah ide untuk membuat video lirik. Namun ide tersebut kemudian berkembang.
"Makin lama makin berkembang jadi bentuk yang lebih cinematic dan akhirnya kami berujung dengan visualisasi kami pribadi terhadap kejadian-kejadian itu," urainya.
Lagu 'Rekam Jejak' memang bertujuan untuk membangkitkan kembali ingatan pendengarnya mengenai peristiwa sejarah yang seolah-olah telah 'termaafkan' begitu saja dengan bergantinya pemimpin yang baru.
"Hanya mengajak anak muda untuk ingat dan mencari tahu siapa mereka, bahwa ada pemuda lain yang pada masanya menjadi pahlawan dalam konteks jaman itu. Ada banyak cara untuk mengubah negeri ini jadi makin baik," ungkap Deva, salah satu personel Polka Wars yang sekaligus produser untuk video musik tersebut.
Simak video tersebut di sini: