Pamer Karya di Singapura, Irfan Hendrian Bawa Konsep 'Tabula Rasa'

Pamer Karya di Singapura, Irfan Hendrian Bawa Konsep 'Tabula Rasa'

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 13 Jul 2018 10:54 WIB
Pamer Karya di Singapura, Irfan Hendrian Bawa Konsep 'Tabula Rasa' Foto: Sullivan+Strumpf/ Ng Wu Gang
Jakarta - Irfan Hendrian tengah menggelar pameran tunggalnya yang ke-7 di Singapura. Berjudul 'SANS', eksibisinya mengeksplorasi beragam hal baru termasuk mengembangkan karya lama.

Di pameran tunggalnya kali ini, Irfan pun mengusung konsep 'Tabula Rasa'. Ide tersebut didapatkannya ketika mengobrol dengan kurator pameran Gumilar Ganjar.

"Kita ingin memberikan rasa keasingan dari pengalaman keseharian kita akan material kertas, mengolah kertas menjadi seperti material yang asing, yang memiliki ekpresi berbeda dan yang dapat memberikan pencerahan baru dalam pemakaian material," ujarnya ketika berbincang dengan detikHOT via surel, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Salah satunya cara yang dilakukan Irfan melalui mengkosongkan persepsi pengunjung akan pengetahuan tentang material kertas.
Pamer Karya di Singapura, Irfan Hendrian Bawa Konsep 'Tabula Rasa'Pamer Karya di Singapura, Irfan Hendrian Bawa Konsep 'Tabula Rasa' Foto: Sullivan+Strumpf/ Ng Wu Gang

"Keseluruhan judul karya pun tidak ada unsur dramatis dan naratif, hanya mengacu ke bentuk formal karya atau kekosongan atau material as it is," lanjutnya.

Pameran tunggal yang dibuka pada Sabtu (7/7) lalu, menurut seniman asal Bandung itu berhasil menyegarkan kembali pengetahuan akan kertas. Baik kolektor, penulis seni maupun pecinta seni menganggap pameran tersebut breath of fresh air.

"Dan fresh approach in seeing material. Mungkin juga karena mereka bosan melihat lukisan dan image terus menerus, saya kira pameran ini baik untuk me-reset persepsi anda akan lukisan," tambah Irfan.

Dalam berkarya, lulusan LASALLE College of the Arts Singapura dan Wanganui School of Design New Zealand memang mengembangkan material kertas. Karyanya tidak menampilkan lukisan pada umumnya, namun karya tiga dimensi yang berdasarkan hasil penjelajahannya akan kertas.


(tia/tia)

Hide Ads