Termasuk bagi seniman jalanan Shamsia Hassani asal Afghanistan. Kepolisian di sana tidak peduli dengan segala permasalahan di jalanan.
"Di Afghanistan, orang-orang masih terjebak di masa lalu dan belum memperbarui pemikiran mereka. Itu adalah masalah terbesar bagi saya," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan kelahiran 1988 itu juga menuturkan masalah kedua yang dihadapinya berkarier sebagai seniman adalah serangan bunuh diri. "Semua orang menghadapi masalah ini tapi tidak spesifik untuk saya."
Ia memberikan contoh ketika ada kasus seorang perempuan bernama Farkhunda Malikzada (27 tahun) yang dituduh membakar Al Qur'an. Perempuan itu sama sekali tidak melakukannya namun mendapatkan hukuman dibunuh dan dibakar di jalanan oleh orang yang tak beradab.
"Sangat sulit untuk mengubah pikiran orang. Masyarakat telah memiliki gagasan lama yang busuk selama beberapa dekade. Saya tidak dapat mengubah semua orang dengan seni saya tapi seni dapat mengubah pikiran orang dan mengubah masyarakat secara positif," pungkasnya.