Hal itulah yang dirasakan oleh Farman Purnama, seorang penyanyi klasik generasi muda yang pernah bermain opera di Eropa. Pria lulusan S2 kursus musik opera di Belanda itu berbagi cerita soal tantangan yang ia hadapi saat memerankan Presiden RI nomor 3, BJ Habibie.
"Naskahnya beda sama film. Lebih puitis. Saya harus menyanyi secara klasik. Sangat berbeda. Harus penghayatan," tuturnya saat ditemui di konferensi pers Opera 'Ainun', di Perpustakaan Habibie-Ainun, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menghayati bukannya gampang. Tapi lebih bisa ngalir. Dari melodi yang dibuat oleh Purwa Tjaraka," sambungnya.
Berbeda dengan Andrea Miranda, wanita yang memerankan tokoh Hasri Ainun itu juga mengaku sulit untuk memerankannya. Bagaimana tidak, ia harus mengenal bagaimana sosok istri dari Habibie yang sudah tiada.
"Bahwa memang memerankan sebuah tokoh dalam opera dan musikal bukan sesuatu yang mudah. Cerita yang sudah dibuat dengan cerita dan musik yang indah gimana bawainnya yang indah. Dan kita harus pahami kenapa dia di cerita itu," ucap Andrea.
"Kesulitan saya tidak bisa ngobrol dan memahami beliau. Tapi saya bersyukur selama dua tahun terbantu oleh cerita ibu Ainun. Karena sedikit-sedikit mulai terlihat gambaran ibu Ainun itu seperti apa," lanjutnya.
Opera 'Ainun' akan memainkan drama soal kisah cinta Habibie dan Ainun. Cerita tersebut akan menunjukkan perjalanan hidup Habibie namun dari sudut pandang Ainun.
Diproduksi oleh Lima Dimensi Production (LiDi), opera tersebut akan berlangsung pada 15-16 September 2018 di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) sebanyak 4 kali pertunjukan dengan durasi 135 menit.
(hnh/tia)