'Hutan Dilipat' terdiri dari bahan bekas tisu, kertas, dan alat lainnya. Nasirun heran dengan banyaknya sampah yang ada di Indonesia dan pengelolaan yang belum 100 persen benar.
"Kita ini bangsa Khatulistiwa tapi panen raya sampah. Jadi nomor dua terbesar di dunia. Saya mulai berpikir peranan seniman untuk me-recycle barang-barang yang tidak terpakai," katanya ketika mengobrol dengan detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya yang sesuai dengan tema Art Jog kali ini 'Enlightment' tidak terletak pada cahaya visual. Tapi pesan dan kesadaran akan semakin lama ada kehancuran alam itu sendiri.
"Semakin tua, semakin membuat sesuatu untuk bumi dan barang-barang bekas itu bisa dijadikan medium untuk proses kreatif," kata Nasirun.
Sebelum mulai menggunakan barang-barang bekas, Nasirun pernah menyambangi sebuah museum di Jepang dan melihat karya yang menggunakan bahan daur ulang sampah. Suatu hari pula, ada seseorang yang tak dikenal mengirimkan dua ton bekas kertas kepada Nasirun.
"Sampai sekarang masih menjadi misteri siapa orangnya. Tapi saat itu saya tidak tahu mau garap karya itu atau tidak. Akhirnya sekarang saya garap karya recycle," pungkasnya.
Baca juga: Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun |