.webp)
"Film ini diangkat dari bukunya Hanif Thamrin, dia adalah Jurnalis pertama Indonesia yang bekerja di Manchester City tim bola England premier league JD," paparnya saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat, (11/5/2108).
"Cerita tentang dirinya dia gimana caranya dia struggling di luar sana di Inggris dan bagaimana cara dia menghadapi sistem kerja di sana seperti apa, dijatuhkan sama orang sana maksudnya bukan dijatuhkan tapi banyak cobaan yang harus dilewati sampai akhirnya dia harus bisa seatle di pekerjaan dia sendiri. Gue berperan sebagai Hanif Thamrin nya sendiri dimasanya awal-awal dia masuk bekerja di Manchester City sampai dia sukses di sana," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adipati sendiri memiliki cara tersendiri demi mendalami sosok Hanif di film terbarunya ini. Ngobrol langsung merupakan cara jitu bagi Adipati selain membaca skrip dan buku karya Hanif Thamrin.
"Lebih banyak ngobrol sama Hanif. Kitab gue ada di skrip, kalau gue baca juga bukunya dan nggak sesuai dengan skrip yang ada gue bsia berantem sendiri sama isi kepala gue. Buat gue informasi paling penting dari orangnya langsung, masih hidup kan dan bisa ngobrol panjang. Bisa ngobrol langsung tapi gue tetep ngikutin skrip sih," urainya seru.
Bintang film 'Sang Kyai' itu pun menceritakan tantangan dirinya saat mendalami sosok Hanif Thamrin.
"Tantangan sendiri bagaimana cara balik lagi, gue memerankan manusia yang masih hidup atau ada sekarang dan buat gue karakter yang berbeda lagi berarti dan gimana caranya gue bisa membuat orang percaya gue berperan sebagai Hanif Thamrin karena Hanif pun aktif di dunianya sebagai jurnalis dan orang-orang tau dia seperti apa juga, dia buka youtube video, dia buat video-video yang biasanya orang tonton," pungkasnya.
(fbr/kmb)
