Ke-12 fotografer mengembangkan rangkaian foto yang mengusung tema masa muda dan masa depan di wilayah Asia Tenggara. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, kegiatan rangkaian berlangsung mulai 2016 selama Festival OBSCURA berlangsung.
Peserta terpilih mengikuti workshop Masterclass Fotografi Asia Tenggara di bawah bimbingan Tobias Kruse dan Jörg Brüggemann.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai kelanjutan workshop, para fotografer bekerja pada proyek-proyek perorangan selama satu tahun lamanya yang kemudian diterbitkan ke dalam sebuah buku foto bertajuk 'we will have been young'," ujarnya keterangan yang diterima.
Cerita foto yang ditampilkan memajang isu-isu yang menarik. Di antaranya adalah transformasi hubungan, kencan online, penyakit dan dampak psikologis yang ditimbulkan, identitas, marginalisasi penduduk asli, dan lain-lain.
Sebelum digelar di Jakarta, pameran perdana digelar di Festival Fotografi OBSCURA 2017 di Malaysia. Setelahnya eksibisi akan berkeliling ke negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik, serta Jerman.
Para seniman yang berpartisipasi adalah Alvin La (Malaysia), Amrita Chandradas (Singapura), Dennese Victoria (Filipina), Dwi Asrul Fajar (Indonesia), Elliott Koon (Malaysia), Geric Cruz (Filipina), Kanel Khiev (Kambodja), Lee Chang Ming (Singapura), Linh Pham (Vietnam), Muhammad Fadli (Indonesia), Watsamon Tri-yasakda (Thailand), dan Yu Yu Myint Than (Myanmar).
Pameran diinisiasi oleh OBSCURA Festival of Photography (OBSCURA Festival Fotografi) dan bekerja sama dengan Goethe-Institut Malaysia serta Ostkreuz Agentur der Fotografen (Ostkereuz - biro fotografer).
(tia/tia)