Bahkan ia mengaku nantinya akan mengecek konten-kontennya sampai tiga lapis.
"Sebelum upload ada tiga lapis yang harus dicek. Jadi habis diedit, lapisan pertama dia lihat, lapisan kedua ada orang lagi yang lihat, lapisan ketiga adalah orang yang lihat lagi. Dan lapisan ke-4 aku yang lihat. Setelah clear baru boleh upload," kata Atta ketika ditemui awak media di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, tidak adil jika predikat 'jiplak konten video' disematkan. Sepanjang mengenal YouTube dan menjadi YouTuber, ia salah seorang konten kreator yang paling rajin mengupload video.
Dalam satu minggu ada 6 sampai 7 video yang diupload.
"Menurut gua nggak fair juga apalagi media yang ngasih judul atau menjiplak konten orang. Ini nih gue mikir semaleman buat bikin konten ini, cuma karena ada video 6 sampai 7 detik itu. Dan itu termasuk filter dikit aku cuma 200/300 ribuan, itu dianggap orang menyebar ke mana-mana jadi," lanjut Atta.
Namun, lantaran kasus tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadap viewers. "Malah makin banyak viewers. Malah kalau sudah lihat aslinya oh gini doang. Ya cuma aku minta maaf juga," tukasnya.