Eksibisi yang diberi judul 'Namaku Pram' memuat catatan dan arsip di balik kepopuleran novel tetralogi Buru. Bagi pendiri Titimangsa Foundation Happy Salma sosok Pramoedya Ananta Toer tidak ada habisnya lagi untuk dibahas.
"Mengangkat sastrawan besar itu seperti panggilan hati. Dan nggak hanya cukup sekali mengangkat kisahnya. Waktu 'Bunga Penutup Abad' kita minta izin, dan sebenarnya ada banyak hal yang masih bisa diulas. Ada ensiklopedia-nya yang belum selesai," tutur Happy ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pementasan 'Bunga Penutup Abad', Happy sudah bertekad kalau pertunjukannya sukses, dia akan membuat pameran seni.
"Tapi kan saya nggak begitu paham yah, makanya menggandeng Dia.Lo.Gue Artspace," kata Happy.
Nantinya pameran 'Namaku Pram' Catatan & Arsip akan berlangsung di dua tempat. Yakni Dia.Lo.Gue Artspace dari 17 April-20 Mei 2018 dan satu lokasi lainnya lagi di Galeri Indonesia Kaya, West Mall, lantai 8 pada 17 April-2 Mei 2018.
"Nanti datang saya, pembukaannya di Galeri Indonesia Kaya tanggal 17 April. Kenapa di GIK? Selama ini Djarum Bakti Budaya Foundation selalu mendukung kami dan pilihan mall agar bisa menyasar generasi millenial juga," pungkasnya.
(tia/tia)