Seno Gumira Ajidarma hingga Budi Darma Ngobrol 'Menjadi Manusia dengan Sastra'

Seno Gumira Ajidarma hingga Budi Darma Ngobrol 'Menjadi Manusia dengan Sastra'

Tia Agnes - detikHot
Senin, 12 Feb 2018 10:25 WIB
Seno Gumira Ajidarma hingga Budi Darma Ngobrol 'Menjadi Manusia dengan Sastra' Foto: GIK
Jakarta - Memasuki pekan kedua Februari, Galeri Indonesia Kaya kembali mempersembahkan berbagai pertunjukan bertemakan sastra. Kali ini, sastrawan-sastrawan kenamaan Tanah Air mengisi diskusi sekaligus pertunjukan yang bertajuk 'Menjadi Manusia dengan Sastra'.

Budi Darma yang merupakan Guru Besar Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang pernah menerbitkan beberapa kumpulan esai, cerpen, dan novel turut hadir. Ada juga Seno Gumira Ajidarma yang dikenal sebagai generasi baru di sastra Indonesia.

"Kehadiran kami menjadi ajang untuk memperkenalkan karya-karya sastra Indonesia bagi generasi muda. Kami sangat mengapresiasi para gerenasi muda yang hadir dan menyaksikan kali ini," ujar penulis roman 'Jazz, Parfum, dan Insiden'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seno Gumira Ajidarma hingga Budi Darma Ngobrol 'Menjadi Manusia dengan Sastra' Seno Gumira Ajidarma hingga Budi Darma Ngobrol 'Menjadi Manusia dengan Sastra' Foto: GIK


Putri dari mendiang Iwan Simatupang, Violetta Simatupang pun turut hadir. Iwan Simatupang dikenal sebagai novelis Merahnya Merah mendapat hadiah sastra Nasional 1970, dan Ziarah mendapat hadiah roman ASEAN terbaik 1977. Novelnya yang berjudul Kooong mendapatkan Hadiah Yayasan Buku Utama Department P Dan K 1975.

Selain diskusi, acara juga diisi oleh pertunjukan dramatical reading dan pemutaran video dari Violetta Simatupang. Penikmat sastra juga disuguhi diskusi menarik dari karya Iwan Simatupang (Ziarah), Budi Darma (Orang-Orang Bloomington, Rafilus), Kuntowijoyo (Dilarang Mencintai Bunga-Bunga), Bondan Winarno (Petang Panjang di Central Park), dan Seno Gumira Ajidarma (Dunia Sukab).

(tia/tia)

Hide Ads