Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu di atas debu
Dan duka maha tuan tak bertahta
Empat baris puisi Chairil Anwar berjudul 'Nisan' itu menjadi tanda penghormatan terakhir para seniman dan budayawan Sragen kepada Danarto. Puisi dibacakan oleh Pin Wiyatno sebelum pemberangkatan jenazah.
"Semangatmu akan kami genggam dan akan terus hidup di dalam karya-karya kami," katanya di rumah duka Jalan Kapuas 57, Kampung Karangdowo RT 04 RW 07, Sragen Tengah, Kabupaten Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Usai dilaksanakan doa dengan cara Islam, jenazah langsung diberangkatkan di pemakaman Ngasem, Karangmalang, Sragen. Jenazah sebelumnya telah disalatkan di RS Fatmawati Jakarta.
Direncanakan sebelumnya, almarhum akan disemayamkan terlebih dahulu di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sragen. Rencana tersebut urung dilakukan.
"Langsung dimakamkan, karena waktunya sudah sore," kata keponakan Danarto, Wendi Herjuno.
Danarto dimakamkan tepat di samping makam ibunya, Siti Aminah dan di selatan makam ayahnya, Djakio Hardjosoewarno. Lokasi makam itu sesuai dengan permintaan Danarto semasa hidup.
Danarto meninggal pada usia 77 tahun. Sebelumnya dia tertabrak motor saat menyeberang jalan. Sempat dirawat di rumah sakit, Danarto menghembuskan napas terakhir pukul 20.54 WIB.
(tia/tia)