Salah seorang kurator BDG Connex, Rifky Effendy, mengatakan di kota Bandung tidak ada art fair atau biennale bergengsi seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Namun para seniman dan pelaku seni di Bandung kerap diundang memamerkan karya dan dikenal sampai ke mancanegara.
"Nah pertengahan tahun lalu, kita coba berpikir apa ya yang bagus, apakah biennale atau art fair. Tapi menurut kita tuh nggak cocok. Trus terpikir BDG Connex inilah, setiap pertengahan Juli sampai Agustus," ujar Rifky ketika dihubungi detikHOT, Jumat (9/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat situs BDG Connect yang bisa diakses di https://bdgconnex.net/, seniman sampai pelaku seni bisa mengupload kegiatan mereka.
![]() |
"Gimana cara para pegiat seni di seluruh kota Bandung bisa mendaftarkan sendiri acaranya dan mengupload. Website itu bisa sebagai representasi dari BDG Connex dan orang lain bisa mengaksesnya dengan bebas," ujarnya lagi.
BDG Connex tak hanya digagas oleh Rifky, namun ada juga A.Rikrik Kusmara, Rizki A.Zaelani, dan Candra Wana. Jika ditelisik dari situsnya terdapat keterangan 50 studio seniman, 40 ruang seni, 400 seniman, dan 30 komunitas seni akan bersama-sama menggelar acara secara serentak.
"Angka itu baru kalkulasi kami sementara, kami yakin masih banyak lagi komunitas seni yang ada di Bandung. Jadi ini semacam koneksi bersama. Acaranya nggak cuma pameran seni tapi bisa juga seminar dan performance art tapi itu juga dibuat oleh masing-masing," pungkasnya.