Karya seni tak biasa tersebut terdiri dari 700 baju bekas yang diambilnya di Pulau Lesbos, Yunani. Pakaian-pakaian tersebut diselamatkannya dari pantai dari perkebunan zaitun. Ada jeans yang sudah lusuh, sepatu, kaus kaki, sarung tangan, kaos, topi, selendang panjang, sampai jaket.
Dorman menyebut karya ciptaannya bernama 'Suspended' dan menceritakan tentang simbol dari ratusan ribu orang yang melarikan diri dari konflik dan kesengsaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengunjungi Pulau Lesbos di tahun 2015. Sangat mengejutkan melihat trauma, terutama di kalangan anak-anak dan orang yang tak berdosa menjadi korban dari perang," ujarnya dilansir dari Guardian, Jumat (22/12/2017).
Ketika melihat sekeliling pulau, Dorman juga dikejutkan dengan ribuan pakaian yang dibuang oleh pengungsi. "Pakaian ini mengungkapkan apa yang sekarang terlupakan."
Karya seni instalasi 'Suspended' bertujuan untuk mengembalikan krisis pengungsi ke dalam fokus perayaan Natal kali ini. Serta mengumpulkan dana bagi Starfish Foundation, sebuah badan amal yang membantu para pengungsi.
"Natal adalah kisah tentang seorang anak yang terlahir dalam bahaya. Ini adalah kisah perjalanan yang berbahaya, melarikan diri dari penganiayaan, dan kekarasan. Jadi saat Anda melihat pakaian anak-anak dan ada cerita Natal yang sama sekali tidak dapat disangkal," tutupnya.