Tarian yang bertemakan lintas gender itu berlangsung di stage Amarta. Didik Nini Thowok pun menjadi pusat perhatian penonton yang hadir.
Di hari pertama festival, dia menampilkan tarian 'Ardhanareshvara' dengan topeng dwimuka. Pementasan Didik juga didampingi oleh sejumlah penari lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya itu, rintikan hujan pun juga ikut menemani Didik dan penari lainnya ketika berada di atas panggung. Namun, tampaknya cuaca yang tak bersahabat tersebut tidak menjadi halangan bagi mereka.
Sebelumnya, aksi Didik diawali oleh tarian-tarian tradisional dari beberapa daerah. Di antaranya Bandung, Bali, Palembang, dan Jawa Timur. Sejumlah sanggar kesenian juga menampilkan tarian yang tak kalah menarik perhatian. Ada Sanggar Singlon sampai Sanggar Mahasiswa Tidore-Maluku.
![]() |
Nantinya di ajang Kulfest 2017, Didik juga akan mengajak penari dari lima negara untuk tampil. Mereka adalah Pooja Bhatnagar dan Sindhu Raj dari India, Navee Sasongkroh dan Thummanit Nikomrat dari Thailand, Liz Elizabeth Louisse dari Australia, Ai Hasuda dari Jepang, Cao Zhiwei dan Sun Yijun dari Tiongkok.
Tak hanya itu, Komunitas Bissu Sulawesi, Ega Robot dari Bandung, Sarumban Dance Theatre dari Cirebon, Sanggar GER dari Palembang, dan lainnya juga akan tampil di Kulfest 2017.
Selain penampilan Didik Nini Thowok dan penari lain, Kulfest 2017 juga menampilkan sejumlah pertunjukan musik dan workshop menarik. Malam ini akan ada Payung Tedung dan Andien yang akan hadir selanjutnya.
Kulfest 2017 berlangsung tiga hari, dari 24 hingga 26 November 2017. Masih ada dua hari lagi untuk dapat menikmati rangkaian acara Kulfest 2017. Yuk datang! (hnh/tia)