Bumi Purnanti Indonesia Produksi Pentas Kolaborasi 'Dionysus'

Bumi Purnanti Indonesia Produksi Pentas Kolaborasi 'Dionysus'

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 20 Sep 2017 17:56 WIB
Foto: Tia Agnes/detikHOT
Jakarta - Sukses mementaskan pertunjukan 'I La Galigo' ke 12 kota di 9 negara dan 'Under the Volcano' di Olimpiade Teater di Beijing, Bumi Purnanti Indonesia dan Yayasan Bali Purnanti kembali menyelenggarakan pementasan spektakuler. Pentas berjudul 'Dionysus' yang berkolaborasi dengan tiga negara bakal berlangsung di Indonesia dan Jepang pada 2018 mendatang.

Produser pertunjukan Restu Imansari Kusumaningrum mengatakan produksi pentas sudah dimulai sejak dua tahun lalu.

"Pembicaraan dengan sutradara Tadashi Suzuki sudah dimulai omong-omongnya tahun 2015. Audisi para pemain tahun 2016 dan mulai latihan nanti Oktober 2017, dan pentas tahun depan. Perjalanan produksi teater ini memang sangat panjang," ujar Restu saat jumpa pers di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagasan kolaborasi bermula dari pertemuan pada 2015 ketika Tadashi Suzuki dan Asia Center Japan Foundation meminta Restu untuk mengatur sejumlah pertunjukan tradisional Indonesia yang akan ditonton oleh sutradara asal Jepang dan publik di sana. Dua kelompok Tanah Air diundang untuk berpartisipasi di festival musim panas di Toga September 2015.

Sukses dengan dua kelompok tersebut, Restu dan Tadashi Suzuki sepakat untuk kerjasama. Aktor-aktor teater Indonesia pun diundang untuk mempelajari Suzuki Method of Actor Training dan bekerja di bawah arahan Tadashi Suzuki.

"Persiapan Dionysus dimulailah September 2016," tambah Restu.

Pertunjukan 'Dionysus' tak hanya melibatkan 13 pemain asal Indonesia saja, namun asisten sutradara merangkap koordinator aktor Bambang Prihadi juga menyebutkan ada pemain internasional lainnya.

"Satu pemain dari China dan dua pemain dari Jepang. Jadi ini proyek kolaborasi tiga negara yang naskah 'Dionysus' pernah dipentaskan Tadashi Suzuki di Jepang 20 tahun yang lalu. Uniknya kita juga menambahkan unsur lokal Indonesia di produksi ini," tutur Bambang.

Seperti apa kolaborasi dan unsur lokal Indonesia? Simak artikel berikutnya! (tia/nu2)

Hide Ads