Tema yang diusung tahun ini 'Membaca Amerika Latin: VIVA! REBORN!'. Direktur LIFEs dan kurator sastra Komunitas Salihara Ayu Utami mengatakan tema Amerika Latin dipilih dengan beragam alasan.
"Amerika Latin dipilih karena menawarkan banyak pemikiran penting yang bisa dipelajari. Sebut saja beberapa di antaranya yaitu genre sastra realisme magis, gerakan politik adat dan sosialis, teologi pembebasan, teori ketergantungan, dan lain-lain," kata Ayu Utami dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (19/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika Latin juga bisa diperbandingkan dengan Indonesia. Dari sejarah kolonialisme, rezim militer dan demokrasi, masalah lingkungan hingga pertemuan agama Abrahamik dan agama lokal," lanjut Ayu Utami lagi.
Nantinya, LIFEs akan menampilkan beragam acara dan sastrawan Indonesia serta mancanegara. Ada Ziggy Zezsyazioviennazabriskie dan Feby Indirani. Sementara dari Amerika Latin, ada Carmen Boullosa (Meksiko) yang karyanya menyuarakan feminisme dan Héctor Abad Faciolince (Kolombia) yang dikenal sebagai sastrawan pasca-El Boom, gejala sastra Amerika Latin yang mendunia pada 1960-1980an.
LIFEs berlangsung pada 7-28 Oktober 2017 di Komunitas Salihara, serta didukung oleh kedutaan besar Cile, Brasil, Argentina, Meksiko, Kolombia, Spanyol, Kuba, Venezuela dan Swiss yang berada di Indonesia.
Simak artikel berikutnya!