Pertemuan dialog perpajakan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pajak (Ditjen Pajak) Republik Indonesia di kantornya semalam berlangsung hampir 2,5 jam lamanya. Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak bersama jajaran, serta ratusan penulis dan pelaku seni kreatif Tanah Air berkumpul membicarakan pajak profesi.
Ketua Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) Nasir Tamara ditemui usai dialog perpajakan mengatakan usai pertemuan tersebut muncul harapan baru. "Tadi Bu Menteri sudah membuka diri dan mengatakan untuk mengubahnya tak bisa seketika," kata Nasir Tamara ditemui di Aula Cakti Budhi Kantor Pusat Ditjen Pajak, Rabu (13/9) malam.
Di atas panggung saat sesi tanya jawab berlangsung, lanjut Nasir, Sri Mulyani juga meminta kepada jajarannya agar meladeni dan melayani berbagai kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulis heksalogi 'Supernova' Dee Lestari yang juga anggota dari Satupena sejak keluar tulisan Tere Liye juga turut bersuara. Dia beranggapan pajak profesi penulis masih mencekik dan dinilai lebih tinggi dibandingkan profesi lainnya.
"Pertemuan kali ini sudah pasti general tapi lebih kepada mendengarkan dan menunjukkan komitmen bakal ada perubahan yang lebih baik lagi. Perubahan seperti apa kita butuh yang lebih spesifil lagi dan ada pembahasan yang lebih teknis ke depannya. Tapi pertemuan ini sudah jadi niat baiklah," tutur Dee Lestari.
Pertemuan dialog perpajakan yang digelar semalam bermula dari status Tere Liye di akun Facebook. Dia menyatakan berhenti menerbitkan buku-buku fisiknya lewat Republika Penerbit dan Gramedia Pustaka Utama karena tingginya pajak penulis.
Tulisan 'Selalu Ada Jalan Keluarnya' yang ditulisnya langsung viral dan direspons Kementerian Keuangan dam Ditjen Pajak. Tere Liye sendiri tidak menghadiri dialog perpajakan karena berada di Yogyakarta.