Kenal dengan Charles Santoso, Putra Indonesia di Balik Animasi Hollywood

Spotlight

Kenal dengan Charles Santoso, Putra Indonesia di Balik Animasi Hollywood

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 10 Agu 2017 12:55 WIB
Foto: Charles Santoso saat menyambangi Indonesia (Saras/detikHOT)
Jakarta -

Tak banyak yang tahu bahwa ada peran ilustrator dan concept artist Indonesia di balik film 'The Lego Movie' atau 'Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole'. Dia adalah Charles Santoso.

Pria ini kini berkarir di Australia. Saat ini ia tengah menggarap proyek film 'Lego Ninja Go' dan sebuah film yang diangkat dari karya Katherine Applegate, serta sejumlah proyek yang belum mau ia bocorkan.

Beberapa waktu yang lalu, Charles Santoso menyambangi Indonesia. detikHOT mendapat kesempatan dari Kedutaan Besar Australia untuk berbincang dengannya.

Kenal dengan Charles Santoso, Putra Indonesia di Balik Animasi HollywoodFoto: The Lego Movie (imdb)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perbincangan bersama detikHOT tersebut, Charles Santoso mengaku tidak pernah membayangkan akan berkarir di luar negeri, bahkan dapat menembus industri film Hollywood. Namun, ia memang sudah ingin menjadi ilustrator sejak kecil.

Kendati demikian, Charles kecil mengisahkan, dirinya sebenarnya tidak pernah menjadi juara untuk lomba lukis mana pun. Meski tak pernah menjadi juara, ia tidak pernah patah semangat.

"Waktu kecil sih nggak tahu. Saya suka gambar tapi waktu dari kecil nggak pernah menang lomba. Banyak orang bilang bakat, banyak orang waktu kecil menang lomba, tapi saya sama sekali nggak pernah," ungkapnya.

Kecintaannya pada menggambar yang membuat semangatnya kala itu tak luntur meski selalu gagal merebut juara diperlombaan. "Tapi saya suka menggambar. Saya sendiri nggak pernah peduli dengan award. Saya terus lakuin," kisahnya.

Berkenalan dengan Film

Beranjak dewasa, lulus dari SMA Santa Aloysius Bandung, Charles Santoso pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa dan Desai (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) selama satu semester.

Tak lama berkuliah di Bandung, Charles kemudian mendapat kesempatan untuk sekolah desain di University of New South Wales (UNSW) di Sydney.

"Sesudah lulus saya bekerja di sebagai graphic designer 3,5 tahun. Kalau ada waktu luang saya tetep menggambar karena kesukaan saya dari kecil," ceritanya.

Charles Santoso kemudian berkarir di Animal Logic. Dari situlah ia kemudian berkenalan dengan industri perfilman Australia, dan bahkan Hollywood.

"Waktu itu ada kesempatan buat masuk ke film industri. Di Australia, salah satu film industry ter-oke, Animal Logic, mereka pertama mulai dari efek buat film Hollywood akhirnya mereka bikin film sendiri. Waktu itu saya dapat kesempatan masuk (ke Animal Logic) sebagai concept artist," ujar Charles.

(srs/doc)

Hide Ads