Pendiri sekaligus Direktur Program ALF 2017, Okky Madasari, mengatakan ALF mengangkat tema-tema yang akan didiskusikan oleh para penulis, sastrawan, dan intelektual ASEAN. "Kami yakin ini adalah masalah-masalah mendesak di kawasan ASEAN yang harus dibicarakan serta dicarikan jalan keluar," kata novelis Okky Madasari, dalam keterangan yang diterima, Kamis (20/7/2017).
Tema yang dihadirkan mulai dari tren meningkatnya radikalisme dan terorisme, kecendrungan politik populisme yang telah dimenangkan Donald Trump di Amerika, arus deras persekusi atas nama agama dan kepentingan politik dengan judul 'Persecution Stories'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diskusi-diskusi ini akan menghadirkan pembicara terkemuka dan berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Di antaranya adalah ahli Asia Tenggara Michael Vatikiotis, Azhar Ibrahim dari National University Singapore sampai novelis Faisal Tehrani yang bukunya diberangus di Malaysia.
Sastrawan kawakan Indonesia Arswendo Atmowiloto juga akan tampil meenceritakan pengalamannya dipenjara karena dianggap menghina agama. Sementara Martin Aleida juga akan berbicara tentang persekusi terhadap dirinya dan Han Zaw dari Myanmar akan menyampaikan masalah Rohingya di negerinya.
Festival kali ini juga diselenggarakan juga untuk merayakan 50 tahun lahirnya ASEAN. "Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali pencapaian ASEAN dan bagaimana masa depan asosiasi ini 50 tahun ke depan serta bagaimana budaya dan sastra dapat menjadi perekat penduduk di kawasan untuk menjadi suatu masyarakat yang genuine," kata Okky.
Selain diskusi-diskusi tersebut, untuk pertamakalinya ALF memberi ruang bagi anak sekolah berpartisipasi secara aktif dalam festival sastra ini dengan program "Jambore Nasional Sastra" khusus untuk anak sekolah dari SD sampai SMA.