Kawah Dieng dan Cerita di Balik Lagu 'Berita Kepada Kawan' Ebiet G Ade

Lagu di Atas Tragedi

Kawah Dieng dan Cerita di Balik Lagu 'Berita Kepada Kawan' Ebiet G Ade

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Selasa, 04 Jul 2017 12:25 WIB
Foto: Kawah Dieng meletus. (Dok. Istimewa).
Jakarta - Minggu, 2 Juli 2017, kawah Sileri yang berada di kawasan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah meletus. Sejumlah orang terluka akibat semburan lahar dingin dari insiden tersebut.

Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah merupakan daerah yang terkenal sebagai tempat wisata. Karena keindahannya, kawasan tersebut dipercaya sebagai tempat dimana dewa-dewa bertakhta.

Nama Dieng sendiri berasal dari bahasa Kawi, dari kata "Di" yang berarti tempat atau gunung dan "Hyang" yang berarti Dewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyatanya, bencana alam yang terjadi di Dieng, tak hanya terjadi sekali. Setidaknya sejak tahun 1943, kawah Sileri memang sudah terpantau aktivitasnya. Pada 13 Desember 1944, sekitar 117 orang meninggal dunia akibat letusan dari kawah Sileri tersebut.

Bencana alam yang terjadi di tengah indahnya alam Dieng rupanya menginspirasi Ebiet G Ade untuk membuat sebuah lagunya yang berjudul 'Berita Kepada Kawan'.

Lagu 'Berita Kepada Kawan' rilis di tahun 1979 dalam album 'Camellia II'. Lagu ini ditulis oleh Ebiet G Ade sebagai tanda empatinya terhadap meletusnya kawah beracun Sinila di Dieng, Jawa Tengah pada 1979.

Tepatnya 20 Februari 1979, Kawah Sinila meletus menjelang subuh, disebabkan karena adanya gempa. Letusan itu mengeluarkan gas beracun yang mencemari udara sekitar pedesaan.

Setidaknya ada 149 korban jiwa karena peristiwa tersebut. Tak hanya manusia, hewan ternak pun turut menjadi korban dari bencana alam tersebut.

Lirik lagu tersebut, "Banyak cerita yang mestinya kau saksikan / Di tanah kering berbatuan," menggambarkan tentang seorang yang ingin mengabarkan tentang suatu bencana yang menelan banyak korban.

Di akhir lirik lagu tersebut, "Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita/ Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa/ Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita/ Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang," Ebiet G Ade pun mengajak kita kembali untuk berefleksi akan apa yang telah kita lakukan kepada alam sehingga alam enggan bersahabat dengan manusia.

Karena liriknya yang dianggap berhasil mewakili rasa empati, lagu ini pun kemudian menjadi lagu-lagu yang diputar setiap ada bencana alam terjadi.


(srs/dar)

Hide Ads