Salah satunya datang dari pihak penyelenggara pameran melalui direktur Bologna Fiere, Elena Pasoli. Tawaran yang mereka sampaikan kepada Indonesia terbilang istimewa, yakni ilustrasi karya anak bangsa bisa ditampilkan di bagian terdepan pameran.
"Mereka menjanjikan slot acara di Illustrator Cafe tahun depan. Ini kesempatan yang sangat bergengsi dan biasanya didedikasikan untuk illustrator-ilustrator ternama dan tamu kehormatan," terang ketua Komite Buku Nasional (KBN), Laura Prinsloo, Rabu (5/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penawaran kedua datang dari pemerintah China yang meminta Indonesia membawakan buku-buku kuliner dan penulisnya ke ajang Beijing Book Fair pada Agustus mendatang. Jika disanggupi, mereka akan pula merekomendasikan Indonesia untuk hadir di festival makanan dan minuman mereka tahun depan.
Tawaran penting lain yang diperoleh paviliun Indonesia di Bologna adalah sebagai Market Focus di ajang London Book Fair 2019. Hal itu disampaikan langsung oleh direktur London Book Fair, Jacks Thomas.
"Dan untuk pertama kalinya, London Book Fair bekerja sama dengan asosiasi penerbit di UK dan British Council, akan hadir di ajang Indonesia International Book Fair di Jakarta pada September mendatang," tutur Laura.
![]() |
Perwakilan pemerintah dan penerbit Turki juga mendatangi booth pameran Indonesia. Mereka berharap agar kedua negara semakin meningkatkan kerja samanya di bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Negara Anda dan kami sudah kenal baik. Kami sudah saling mengunjungi dan punya feeling yang sama. Dan sekarang kami sedang mengusahapan pertukaran pelajaran bahasa dan sastra untuk lebih mengenal budaya masing-masing, salah satunya melalui penerjemahan buku-buku," ucap Emrah Kisakurek, dewan direksi Basin Yayin Birligi, asosiasi pers dan penerbitan yang bermarkas di Istanbul, kepada detikcom.
Dikatakan Koordinator Pengembangan Literasi KBN, Lucya Andam Dewi, hubungan literasi Indonesia dan Turki sudah terjalin cukup lama. Produk-produk budaya Turki semakin dikenal Indonesia, mulai dari institut pendidikan sekolah) sampai sinetron.
![]() |
Di bidang literasi, penerbit Gramedia juga sudah menerjemahkan beberapa novel Turki, sementara buku-buku anak terbitan Yudhistira dan Mizan ada yang sudah dialihbahasakan oleh penerbit Turki.
"Mereka khususnya sangat tertarik pada buku-buku anak muslim. Mereka ingin tahu perbedaan budaya di negara-negara Islam," papar Lucya.
Sebagai "tanda jadi" kerja sama berikutnya, Turki mengundang Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk hadir di pameran buku mereka di Istanbul pada November 2017. Sebaliknya, mereka pun berkenan memenuhi undangan Indonesia di ajang pameran internasional di Jakarta pada bulan Agustus -- walaupun masih akan menjadi visitor karena masih ingin "lihat-lihat dulu".
Penawaran penting lain kepada Indonesia adalah dari otoritas Sarjah International Book Fair. Mereka mengundang Indonesia, dan memberikan tempat secara cuma-cuma alias gratis, untuk bisa hadir di tempat mereka di Uni Emirat Arab.
![]() |