Dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2017), meski harganya fantastis namun pihak Sotheby mengatakan sebaliknya. Lukisan Mao tersebut diprediksi bisa terjual dengan angka US$ 15 juta atau hampir mencapai angka Rp 200 miliar.
Simak: Menuturkan Si Kancil dan Buaya di Bologna
Saat malam pelelangan pada Minggu (2/4) lalu, lukisannya dijual kepada seorang kolektor Asia. Namun, namanya masih dirahasiakan hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2013, sebuah pameran seni retrospektif karya Andy Wahol pernah diselenggarakan di Shanghai dan Beijing. Mao dikenal sebagai proklamator Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949.
Lukisan serupa yang menggambarkan sosok Mao juga berhasil terjual di London dengan harga US$ 9,4 juta kepada kolektor yang namanya juga dirahasiakan.
Baca Juga: Dee Lestari Ungkap Alasan Novel Heksalogi 'Supernova' Sulit Diterjemahkan
(tia/ken)