Bagi Han Kang, menulis novel adalah salah cara untuk mempertanyakan segala sesuatu yang ada di pikirannya. Lewat tulisan pula, dia mencoba melengkapi pertanyaannya. "Pertanyaan saya menjadi proses kepenulisan dan saya mencoba untuk tinggal dalam pertanyaan itu. Kadang-kadang menyakitkan, banyak hal baik, dan banyak tuntutan," ungkapnya, seperti dilansir dari Guardian, Rabu (18/5/2016).
Ketika Han Kang menulis 'The Vegetarian', ia mempertanyakan persoalan sebagai seorang manusia. "Khususnya saya ingin mendeskripsikan seorang wanita yang putus asa kepada manusia lainnya dan manusia yang merasa ditolak oleh manusia lainnya. Dan wanita yang mengalami kekerasan," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel perdana Han Kang menceritakan tentang kehidupan seorang istri yang tak biasa. Ia memutuskan untuk menjadi vegetarian setelah menanam beberapa tanaman. Keputusan kontroversial yang menjadi vegetarian membuat suami dan ayahnya, serta suami kakaknya melakukan kekejaman. Sebagai seorang wanita, Yeong-hye punya mimpi obsesif menjadi pohon.
'The Vegetarian' pun diceritakan dalam tiga suara, tiga perspektif yang berbeda dan cerita ringkas cerita yang meresahkan itu disusun secara indah oleh Han Kang. Semua alur cerita mengikat karakter utama dalam persoalan rumah, keluarga, maupun masyarakat.
"Gaya penulisannya liris dan mengoyak, mengungkapkan dampak dari penolakan besar pada dirinya dan orang-orang sekitar. Terjemahan sempurna dari Deborah Smith pun patut diacungi jempol. Perpaduan luar biasa dari fiksi melodrama dan horor," ujar ketua tim dewan juri, Boyd Tonkin.
Han Kang adalah lulusan Sastra Korea di Universitas Yonsei. Ia pernah memenangkan Yi Sang Literary Prize, the Today's Young Artist Award, Korean Literarture Novel Award. Novel pertamanya 'The Vegetarian' diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dirilis oleh penerbit Portobello Books di tahun 2015. 'Human Acts' dipublikasikan oleh penerbit yang sama tahun ini. Kini, ia mengajar penulisan kreatif di Seoul Institute of the Arts.
(tia/tia)