Massa yang berunjuk rasa menggunakan bebek sebagai maskot itu mengganti gambar mata dengan tanda silang. Serta menambahkan kata 'Chega de pagar o pato' dalam bahasa Portugis. Desainnya yang mirip dengan Hofman mengatakan kepada BBC bahwa itu adalah pelanggaran hak cipta. Tapi, pemilik pabrik yang memproduksi bebek membantahnya.
"Bebeknya persis dengan desain karya saya dan menyerupai pola teknis yang kami bikin," kata Hofman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hofman pun menuntut para pengunjuk rasa Brasil tersebut. "Mengubah desain matanya, tidak akan membuat mereka terbebas dari aturan plagiarisme," ujarnya.
Sejak 2007, bebek karet raksasa Hofman telah berkeliling dunia. Dari Jepang, Selandia Baru, Amerika Serikat, Brasil, dan banyak negara lainnya. Bebek raksa tersebut dipakai oleh kelompok industri, FIESP untuk protes terhadap kasus korupsi dan pajang yang tinggi, dari bulan September lalu. Aksi menentang Presiden Brazil Dilma Rousseff terjadi selama beberapa bulan belakangan ini.
(tia/mmu)