Ketika ditemui detikHOT di kantor Institut Prancis di Indonesia (IFI) di Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016), tiga seniman Les Rémouleurs menceritakan suka duka menetap dan berkarya selama di Yogyakarta.
"Unforgettable moment, hmmm...," kenang Anne Britain seraya terdiam sesaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Grup Wayang Prancis Les Remouleurs Pentaskan Wayang Kontemporer 'The Bird' Mei
Pengalaman residensi pertamanya tersebut sempat membuat mereka terhenyak. "Kami belum tahu apa itu pencak silat dan budayanya seperti apa. Sampai sekarang, kami terkenang akan pencak silat," lanjutnya lagi.
![]() |
Hal yang sama juga dikatakan oleh Olivier Vallet yang dalam pementasan 'The Bird' bekerja dengan tim wayang. "Saya juga sama. Baru belajar apa itu pencak silat."
Mei mendatang, Les Rémouleurs akan berpartisipasi dalam rangkaian Printemps Francais 2016 mendatang. Pertunjukan berjudul 'L'oiseau' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Burung'.
Di pertunjukan wayang layang L'Oiseau (The Birds), sebuah wayang layang yang besar dengan ukuran sayap mencapai 8 meter akan terbang melayang menuju langit di malam hari. Gambar-gambar ciptaan seniman Indonesia-Prancis akan ditampilkan dengan tema pendidikan dan karya cipta.
(tia/mmu)