Elena Ferrante, Si 'Pseudonim' yang Diunggulkan di Man Booker International Prize 2016

Elena Ferrante, Si 'Pseudonim' yang Diunggulkan di Man Booker International Prize 2016

Tia Agnes - detikHot
Senin, 14 Mar 2016 12:40 WIB
Foto: Istimewa/ Berbagai sumber
Jakarta - Penghargaan novel berbahasa Inggris The Man Booker International Prize menjadi perbincangan hangat di Tanah Air karena masuknya nama Eka Kurniawan di daftar nominasi. Dari 13 nama, salah satu yang paling dijagokan adalah pengarang asal Italia, Elena Ferrante --di samping peraih Nobel Sastra Orhan Pamuk. Siapakah dia?

Ferrante dikenal sebagai penulis pseudonim atau yang memakai nama samaran. Novel yang paling terkenal adalah 'Neapolitan' yang awalnya dirilis di Italia dan dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Spanyol. Novel yang terdiri dari empat seri tersebut baru-baru ini mengagetkan pembaca dengan kabar terbaru.

Di media lokal Italia, seorang profesor sejarah kontemporer di Universitas Naples Federico II, Marco Santagata mengatakan kepada media terkait identitas asli dari Ferrante. "Saya melakukan sesuatu yang sederhana. Saya mengambil buku tahunan dari siswa di tahun 1960-an (Scuola Normale Superiore di Pisa) dan saya melihat ada banyak nama di situ. Salah satunya adalah Marcella Marmo," katanya, seperti dilansir Guardian, Senin (14/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Marco mengklaim hasil risetnya diselidiki dari rincian yang ada di halaman novel Neapolitan seri kedua 'The Story of New Name'. "Marcella Marmo adalah Elena Ferrante dan dia belajar di Pisa dari tahun 1964-1966. Dan sangat dia sangat sempurna menuliskan kisah si protagonis, Elena Greco yang meninggalkan Naples untuk belajar di Pisa," lanjutnya lagi.

Baca Juga: Tumpengan 'O', Perayaan Novel Terbaru Eka Kurniawan

Dalam buku tersebut, juga disebutkan Ferrante sering dikunjungi oleh siswa pada 1960-an dan sebuah pesta Natal yang hanya diketahui oleh pihak universitas. Ia juga percaya hubungan cinta seorang mahasiswa yang dikeluarkan dari kampusnya telah mengilhami si penulis untuk menggarap kisah asmara tersebut.

Di tahun 1966, juga terjadi peristiwa banjir dan protes mahasiswa. Sehingga Ferrante harus meninggalkan Pisa. Meski begitu, Marcella Marmo membantah dirinya adalah Elena Ferrante.

"Tidak benar. Saya bukan Elena Ferrante. Saya juga tidak pernah membaca novel Neapolitan," tegasnya.

Penerbit dari empat seri Ferrante, E/O, juga membantah teori Santagata. "Kami menyangkal bahwa Elena Ferrante adalah Marcella Marno. Kami berharap para pembaca dapat membicarakan soal bukunya, bukan identitas penulis."

Di laman Wikipedia, identitas Ferrante memang disembunyikan sejak novel pertamanya rilis pada 1992 silam. Novel seri 'Neapolitan' terdiri dari 'My Brilliant Friend', The Story of a New Name' (2013), 'Those Who Leave And Those Who Stay' (2014), dan 'The Story of the Lost Child' yang dinominasikan untuk Strega Prize, penghargaan sastra Italia.

Seri keempat juga masuk dalam 10 Buku Terbaik 2015 versi The New York Times. Sekaligus, mengantarkannya ke dalam 'long list' penghargaan bergengsi The Man Booker International yang pengumumannya akan dipublikasikan April 2016 mendatang.

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads