Mulai dari MOCA (the Geffen Museum-Los Angeles), konferensi Adobe MAX, UCLA, USC, hingga ke Flash Film Festival di San Francisco, dan Istituto Europeo di Roma. Dua minggu lagi, Legno akan mampir ke Indonesia untuk menampilkan 'Tokidoki'.
"Saya memutuskan untuk membawa dan memperkenalkan Tokidoki. Sampel yang masih baru tapi masih sangat ikonik untuk menyajikan Tokidoki ke publik baru," ucapnya ketika diwawancarai detikHOT via surel, Rabu (4/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilustrator yang tergila-gila dengan budaya dan segala hal berbau Jepang ini mengungkapkan kedatangannya yang kedua kali ke Indonesia menjadi hal yang menarik. Khususnya untuk berbagi pengalaman tentang mendirikan 'Tokidoki' dan arus budaya populer dari negaranya.
"Ini kedua kalinya saya ke Indonesia dan belajar dengan segalanya. Saya berharap bisa datang ke festival setiap tahunnya. Karena apa yang saya tahu sejauh ini adalah tentang alamnya yang indah dan tempat-tempat wisata," lanjut Legno.
Legno adalah ilustrator sekaligus pencipta merek 'Tokidoki'. Berasal dari Roma, Italia dia mengerjakan proyek-proyek perusahaan ternama seperti Volkswagen, MTD, dan Microsoft.
Kecintaannya pada budaya Jepang menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan dunia tokidoki (www.tokidoki.it). Sejak 2004, Legno pindah ke Los Angeles dan mengembangkan tokidoki sebagai merek yang identik dengan pakaian, seni, dan gaya hidup.
Kali ini, culture detikHOT akan mengupas seluk beluk tentang Simone Legno dan kiprahnya di dunia seni! Simak terus artikel berikutnya di detikHOT!
(tia/tia)