Crown Publishing Group, divisi dari penerbit Penguin Random House akan merilisnya di Amerika. Lalu, secara simultan akan diterbitkan di Inggris dan Kanada.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari New York Times, Jumat (16/10/2015), Ai Weiwei menjanjikan memoarnya berfungsi sebagai buku perjalanan seninya sekaligus sejarah budaya yang luar biasa dari Tiongkok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukunya akan bercerita dari kisah hidupnya sendiri dan ayahnya Ai Qing. Ia adalah seorang penyair di tahun 1930-an ketika dipenjarakan oleh gerakan revolusioner," tulisnya.
Tiga dekade kemudian, ayah Ai Weiwei diasingkan dan kerja paksa ke Gurun Gobi, Mongolia selatan. Bersama keluarga mudanya di sebuah lubang kecil di tanah, ia tinggal di sana.
Ai Weiwei yang dikenal sebagai seniman pembangkang pun dipenjara oleh otoritas Tiongkok. Di tahun 2011, ia ditahan selama 81 hari dan dilarang bepergian ke luar negeri. Baru pertengahan tahun ini, ia diperbolehkan ke Jerman dan menggelar pameran tunggal di London.
"Saya menulis tentang ayah saya, generasinya dan pengalaman saya sendiri. Perjuangan kami untuk kebebasan individu dan ekspesi juga akan dituliskan di buku memoarnya," kata Ai.
(tia/mmu)