Ada tiga simbol kepala surealis dan tangan menengadah. Sekeliling mural tulisan-tulisan 'creativity', 'opportunity', 'productivity', 'probility, dan 'reinvestment' menambah semarak. Dibuat selama satu minggu, pembuatnya adalah street artist asal Malang, Altha Rivan.
Bagi Altha, muralnya terbilang menantang. "Karena aku harus mempertahankan style karya yang selama ini aku pegang dan harus menyisipkan beberapa konten dari pihak yang ada di project itu," katanya kepada detikHOT, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan Akademi Desain Visi Yogyakarta itu awalnya bukan orang yang berkecimpung di dunia street art. Ia hanya suka menggambar dan hal-hal berbau seni visual sejak kecil. Usai kuliah, ia sempat menjadi designer di beberapa rumah kreatif dan agensi.

"Karena sebagai desainer aku nggak bisa sepenuhnya menentukan output karya seperti apa yang aku mau. Akhirnya aku mulai mencicil kembali berkarya secara personal, dengan media kertas, kanvas dan tembok permanen," ungkapnya.
Baca Juga: Penulis Jamaika dan Nigeria Masuk Daftar 'Man Booker Prize'
Dari situ perjalanannya menjadi street artist mulai konsisten. Lambat laun, Altha memutuskan hijrah ke Lombok, menetap dan berkarya di sana. Sampai sekarang, pria kelahiran 23 Januari 1983 tetap mendapatkan project dari ibukota.
Meski jauh dari hiruk pikuk kota besar, selain membuat mural Altha juga mencari suasana pantai yang menjadi favoritnya. Seperti apa perjalanan Altha? Simak artikel profil street artist ini hanya di detikHOT!
(tia/mmu)