Mengenang 18 Tahun Kematian Putri Diana

Jakarta - Tepat setelah tengah malam pada 31 Agustus 1997 silam, sebuah kabar tragis tentang kematian Putri Diana pun tersebar ke publik. Duka yang dirasakan tak hanya oleh publik Inggris, namun juga publik seluruh dunia.

Diana meninggal dunia karena kecelakaan tragis yang terjadi di Paris ketika usianya masih 36 tahun. Kala itu, sang putri berada dalam satu mobil dengan Dodi Al Fayed dan sang pengemudi, yang keduanya juga meninggal dunia di tempat.

Dari jepretan foto yang berhasil tertangkap kamera paparazi, mobil yang ditumpangi Diana dan Al Fayed melaju sangat kencang sebelum menabrak dinding terowongan Pont de l'Alma. Seorang jurnalis yang kala itu berada di tempat kejadian, mengenang saat-saat mengerikan yang terjadi 18 tahun lalu.

"Aku masih ingat betul wajah-wajah tak percaya dari orang-orang, dan hingga kini kisah tragis tersebut masih terus di kenang. Kami di Paris tak banyak bicara soal insiden itu lagi. Hal ini masih dianggap sebagai kisah personal oleh sebagian orang," ungkap koresponden asal Paris, Peter Mikelbank, seperti dikutip dari People, Selasa (1/9/2015).

Hari berikutnya, Peter pun berangkat ke London dengan kereta api dan menyaksikan sendiri perbedaan signifikan ketika tiba di tujuan. Sang jurnalis menyebut London hari itu seperti kota mati.

"Aku ingat betul melihat kedua pangeran berjalan di belakang peti mati sang ibunda. Aku ingat betul kembali ke Kensington satu hari setelahnya dan melihatnya tumbuh seperti kebun milik para peri," lanjutnya.

Peter ingat betul saat itu ia mengobrol dengan satu keluarga yang rela pergi ke Istana Kensington mengendarai mobilnya dari Manchester. "Kau harus mengerti alasan kami," ujar sang kepala keluarga.

"Kita ini negara yang selama 20 tahun didominasi oleh tiga orang perempuan. Dan kami sangat bersimpati pada Diana," tutupnya.

(dal/wes)