Ya, jika Anda berada di sekitar kawasan Gambir Jakarta Pusat, singgahlah ke salah satu galeri terbesar ibukota tersebut. Di gedung A, patung Entang Wiharso akan menyapa, dilanjutkan dengan seri monumen Aditya Novali yang terbuat dari plexiglass.
Lukisan bersimbolkan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 dan kondisi reformasi tampak menghiasi. Putu Sutawijaya degan 'Makna Kebebasan' yang menampilkan sebuah pegunungan juga mengapresiasi 'Langkah Kepalang Dekolonisasi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah potret tokoh kemerdekaan bersama dengan S.Sudjojono serta bendera merah putih juga menarik minat pengunjung. Jika berjalan ke arah belakang bangunan, maka akan didapati alur pameran yang berbeda.
"Ini yang dimaksud dengan pameran di dalam pameran," kata kurator Jim Supangkat saat menjelaskan di sela-sela pembukaan di Galeri Nasional Indonesia, semalam.
Eksibisi mini yang dikuratori oleh Donny Ahmad menerangkan pengertian 'agresi' dan 'negoisasi' versi seniman muda. "Ini karya kolektif kami. Ada yang berkaitan dengan '46 sampai '49 tapi ada juga yang terlepas dari itu," katanya kepada detikHOT.
"Konsepnya lebih ke masa kini tapi tetap berkaitan dengan sejarah. Masih tentang perjalanan waktu dan kritik sosial ke pemerintah," ungkap Donny.
Pameran 'Langkah Kepalang Dekolonisasi' digelar pada 19 hingga 30 Agustus 2015. Nantinya, karya-karya seni yang dipamerkan akan dipajang kembali di Galeri Canna Jakarta Utara.
(tia/mmu)