Kontroversi proyek tersebut sempat membuat akun Instagram menghapus foto yang menuai berbagai komentar negatif. Selama satu minggu, ia berdebat dengan Instagram sebagai situs media sosial yang berusaha menghilangkan karyanya.
Dalam sebuah wawancara kepada Huffington Post, seperti dilansir detikHOT, Selasa (12/5/2015), Kaur mengatakan sudah memikirkan proyek ini sejak setahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 11 Menit Dilelang, Lukisan Picasso Capai Rekor Lukisan Termahal di Dunia
Mahasiswi Universitas Waterloo Kanada ini juga menceritakan jika awalnya ia mengambil mata kuliah retorika visual. Profesornya membicarakan tentang proyek yang mampu menciptakan percakapan tanpa kata-kata dan karya yang mampu menimbulkan perbincangan norma sosial.

"Ini waktu yang tepat bagi saya untuk menyebabkan keributan tersebut. Ini adalah ide yang normal dan normal kalau orang-orang menghardik saya," kata Kaur.
Kemudian, ia mempunyai ide untuk mempublikasikannya ke akun Instagram dan Tumblr pribadi-nya. Sejak Maret 2015 lalu di-posting sampai sekarang, Kaur sudah menyebabkan banyak komentar dan pertentangan yang tak berhenti. Instagram pun hanya menyisakan satu foto yang menampilkan Kaur sedang tertidur dan dari belakang tampak memperlihatkan masa 'periode' tersebut.
Rupi Kaur adalah penyair yang baru saja mempublikasikan buku kumpulan puisi yang berjudul 'Milk and Honey'. Para penggemar menyukai kata-kata puitisnya karena dekat dengan kehidupan sehari-hari perempuan.
(tia/tia)