YouTuber Nessie Judge membuat permintaan maaf imbas hujatan yang didapat karena dianggap tak berempati memasang foto mendiang Junko Furuta. Foto korban kekerasan seksual dan pembunuhan menjadi hiasan dinding sebagai dekorasi latar videonya.
Nessie yang dikenal dengan program #NERROR itu menuai hujatan setelah mengunggah video YouTube episode spesial Halloween bersama dengan NCT Dream. Namun, penonton justru fokus pada bingkai foto yang memajang wajah Junko Furuta dengan menutup matanya dengan garis hitam.
Junko Furuta adalah korban kekerasan seksual dan pembunuhan yang menghebohkan di Jepang pada 1989. Junko Furuta merupakan siswi SMA Jepang yang diculik selama 40 hari, diperkosa, disiksa, dan kemudian dibunuh oleh empat remaja laki-laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, munculnya foto Junko Furuta menjadi salah satu dekorasi di latar video membuat perempuan dengan nama lengkap Nasreen Anisputri Judge dihujat. Hujatan datang dari netizen Jepang, fans NCT Dream, dan juga netizen Indonesia.
Sebelumnya, Nessie sudah meminta maaf dan memberikan penjelasan. Dia memajang foto Junko Furuta bukan untuk sensasi, tapi bentuk penghormatan terhadap kasus nyata.
Namun, permintaan maaf itu belum sepenuhnya diterima. Nessie Judge kembali membuat permintaan maaf di media sosialnya.
"Saya mengambil waktu untuk merenung dan benar-benar memahami dampak dari kejadian ini. Saya menyadari bahwa permintaan maaf saya sebelumnya belum sepenuhnya menenangkan atau mewakili rasa sakit yang ditimbulkan," buka Nessie dalam channel YouTube-nya dilihat pada Sabtu (8/11/2025).
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang muncul di video saya baru-baru ini dan juga atas tanggapan saya setelahnya," sambungya.
Nessie mengakui kesalahannya memajang foto Junko Furuta sudah menyakiti hati banyak orang. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan atas tindakannya itu.
"Banyak yang bertanya, bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini terjadi karena kesalahan pengawasan dari saya. Menggunakan foto korban nyata dalam konteks seperti itu bukanlah cara yang tepat untuk menyoroti isu penting, yang terjadi justru menimbulkan lebih banyak rasa sakit daripada penghormatan," ungkapnya.
"Apa pun niatnya, faktanya hal ini telah membawa dampak negatif, dan untuk itu saya bertanggung jawab sepenuhnya. Kami gagal menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap korban serta semua pihak yang terdampak," tutur Nessie.
YouTuber dan kreator konten berusia 32 tahun itu menyadari dirinya tidak sensitif terhadap rasa sakit.
"Saya juga menyadari sekarang bahwa tanggapan saya sebelumnya kurang sensitif terhadap rasa sakit yang ditimbulkan dan untuk itu saya sangat menyesal," ucapnya sambil menunduk memohon maaf. Dia juga sudah menghapus video tersebut.
Saya juga akan terus belajar agar bisa berkarya dengan lebih penuh empati, respect, dan pengertian. Kepada semua orang di Jepang, kepada keluarga korban dan kepada semua yang merasa kecewa di Indonesia. Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus dari lubuk hati saya yang paling dalam," kata Nessie memohon maaf.
(pus/tia)











































