People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menganggap penggambaran hewan serigala dalan film karya sutradara Joe Carnahan itu tidak tepat. Menggambarkan serigala sebagai hewan yang haus darah, dikhawatirkan mengakibatkan pemburuan serigala dalam skala besar.
"Penulis menggambarkan segerombolan serigala Alaska sebagai monster haus darah, membunuh setiap manusia korban kecelakaan pesawat," tulis PETA dalam pernyataannya yang merujuk pada adegan film tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang sutradara Joe Carnahan merespons protes tersebut dengan memberi penjelasan bahwa filmnya berkisah tentang perjalanan seorang pria yang memiliki insting bertahan hidup. 'The Grey' tayang di bioskop AS pada 27 Januari lalu, dan meraup US$ 12 juta.
(ich/mmu)