Itulah yang dialami oleh Jojo (Tora Sudiro). Jojo adalah seorang pemuda yang telah mencoba berbagai pekerjaaan untuk mewujudkan impiannya hidup enak. Namun sayangnya tak satupun yang 'berjodoh' dengan dirinya.
Malaikat rezeki seakan bersahabat dengan Jojo, ketika seorang 'pemburu' datang menghampirinya. 'Pemburu' itu menawarkan Jojo pekerjaan dengan penghasilan yang belum pernah diimpikannya sekalipun. Plus janji mendapatkan kenikmatan lahiriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Jojo menikmati profesi barunya itu. Terlebih ketika ia menjadi 'teman setia' seorang perempuan matang yang mapan bernama Tante Mona (Ira Maya Sopha). Namun kerumitan hidup Jojo dimulai ketika dirinya bertemu seorang dokter muda yang cantik bernama Lila (Sandra Dewi). Serumit apakah persoalan yang akan dihadapi Jojo?
Film karya Dimas Djayadiningrat dengan produser Nia Dinata itu boleh dibilang memiliki jalan cerita yang berbeda dengan 'musim' tayang bioskop belakangan ini. Kini penikmat bioskop, terutama film-film nasional tak lagi dijejali dengan setan-setan yang berwajah dan cerita yang 'itu-itu saja'.'Quickie Express' dengan genre komedi dewasa memberi harapan bagi penikmat komedi untuk mentertawai sesuatu yang berbeda. Karakter-karakter dalam film itu terbilang kompleks tapi dijamin tidak akan membuat penonton kebingungan. Mereka tidak menghilangkan esensi dari jalan cerita yang disajikan.
Sayangnya penampilan Tora Sudiro dan Aming tidak sesuai dengan harapan. Melihat mereka seperti kita melihat keduanya tampil di 'Extravaganza' yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta.
Namun penampilan yang tidak mendalam dari Tora Sudiro dan Aming dapat tertutupi ketika kita melihat penampilan Lukman Sardi, Tio Pakusadewo (Matheo) dan wajah baru, Sandra Dewi. Lukman Sardi selalu tampil beda di setiap karakter filmnya. Khusus Sandra Dewi, penampilan perempuan berkulit putih itu memang 'menggemaskan'. Karakternya sebagai Lila, seorang dokter muda, membuat kita ingin terus melihatnya di film itu. (fjr/dit)