Mengejar Mas-mas: Rasa Kehilangan Berbuah Cinta

Mengejar Mas-mas: Rasa Kehilangan Berbuah Cinta

- detikHot
Rabu, 23 Mei 2007 12:31 WIB
Jakarta - Semua orang pasti pernah merasa kehilangan. Pemberontakan dalam diri membuat kita sering terjerumus ke dalam hal yang salah. Tiga orang ini berusaha mencari jati diri mereka yang lain. Berhasilkah?Adalah Shanaz (Poppy Sovia) seorang remaja belasan tahun di kota metropolitan. Shanaz yang mulai mengenal pergaulan malam harus kehilangan orang yang paling dikasihinya. Ayahanda Shanaz meninggal.Kelakuan Shanaz makin tak karuan apalagi setelah tahu ibunya (Ira Wibowo) semakin dekat dengan seorang pria. Shanaz tak ingin ayahnya tergantikan. Emosi, Shanaz memutuskan untuk menyusul pacarnya yang sedang mendaki gunung di kota Yogyakarta.Di sanalah petualangan baru Shanaz terjadi. Ia tak bisa menghubungi kekasihnya dan "terdampar" di daerah Malioboro tepatnya di jalan Pasar Kembang. Daerah yang terletak di Selatan Stasiun Tugu itu terkenal dengan kegiatan prostitusinya.Shanaz dikejar seorang preman saat ia mencoba mempertahankan dirinya. Tiba-tiba seorang wanita bernama Ningsih (Dinna Olivia) muncul. Ningsih adalah salah satu pelacur di daerah tersebut. Shanaz yang tak punya uang dan tujuan itu akhirnya numpang tidur di tempat Ningsih.Dari Ningsih pula ia mengenal Mas Suparno atau panggil saja Parno (Dwi Sasono). Bisa ditebak kemudian Parno mulai mencuri perhatian Shanaz. Namun konflik mulai terjadi ketika Shanaz tahu bahwa Parno adalah mantan kekasih Ningsih.Saat bersama Ningsih, gempa hebat terjadi di Yogyakarta. Adik kesayangannya pun jadi korban. Kehilangan adiknya, Parno menyalahkan Ningsih. Singkat cerita Ningsih mengaku terpaksa jadi pelacur. Sejak ditinggal mati oleh suaminya, Ningsih tentu saja butuh uang untuk menghidupi dirinya dan membayar hutang-hutang biaya pengobatan sang suami.Film komedi romantis ini sesekali mampu mencuri gelak tawa. Perpaduan Shanaz, ABG dari Jakarta, Parno, tukang ngamen asli Yogyakarta dan Ningsih pelacur dari Madiun sangatlah kontras.Lokasi syuting yang kebanyakan memakan tempat di daerah Malioboro pun membuat Anda yang pernah singgah atau mencicipi tinggal di kota itu untuk kembali ke sana. Nuansa Jawa terasa sekali. Dari pakaian, bahasa bahkan tingkah laku para pemain.Beberapa dialog serta adegan juga sanggup memancing tawa. Sebut saja saat Shanaz berkenalan dengan Parno. "Saya Parno," ujar Parno memperkenalkan diri. "Parno kenapa loe," jawab Shanaz singkat.Tak lepas dari ciri khas sang sutradara, Rudi Soedjarwo ada makna tersirat di balik kisah 3 karakter ini. Shanaz, Parno dan Ningsih melampiaskan rasa kehilangan ditinggal orang tersayang dengan cara yang salah.Ini yang jadi tugas utama mereka di film 'Mengejar Mas-mas'. Penulis naskah Monty Tiwa secara selaras mampu menghubungkan benang merah dari 3 karakter utama itu.Ketiganya berusaha berlari dari rasa sakit ditinggalkan oleh orang tersayang dengan cara yang salah. Dan pertemuan mereka memang berbuah manis.Secara keseluruhan film ini tidak membosankan karena memang bisa membuat Anda tersenyum bahkan tertawa. Pengambilan gambar secara zoom in dan berjalan, sesekali membuat pusing namun tak masalah jika Anda menonton di baris bioskop yang tak terlalu depan.Sang penulis naskah jadi pengisi soundtrack hampir keseluruhan dari film ini. Sedikit terdengar seperti proyek narsis, namun ide cerita yang memang segar bisa mengesampingkan hal tersebut.Pernahkan Anda kehilangan seseorang yang teramat dicintai? Bukan Anda saja yang pernah kehilangan, banyak cara untuk memulai hidup Anda lebih baik demi orang terkasih. (yla/yla)

Hide Ads