Alienoid: Return to the Future bukanlah sekuel. Secara teknis, ia memang sekuel dari film yang dirilis dua tahun silam. Tapi film ini lebih merupakan kelanjutan dari film pertamanya yang secara naratif memang belum selesai. Tapi kalau pun Anda belum pernah menyaksikan film pertamanya (bisa ditonton di Amazon Prime), Alienoid: Return to the Future menghabiskan lima menit pertamanya untuk me-recap apa saja yang terjadi sebelumnya.
Secara singkat, Lee Ahn (Kim Tae-ri) adalah seorang gadis dari masa depan yang pergi ke masa lalu (kira-kira 600 tahun yang lalu) bersama Thunder/Penjaga (Kim Woo-bin) untuk lari dari kejaran alien yang sedang berusaha menjajah Bumi. Usaha mereka termasuk kompleks karena Lee Ahn sampai berubah menjadi gadis dewasa demi bisa kembali ke masa depan.
Benda yang dicarinya adalah Bilah Ilahi yang menjadi satu-satunya alat untuk mencegah kiamat di masa depan. Dalam sebuah petualangan yang kocak, Lee Ahn bertemu dan tidak sengaja menikah dengan Muruk (Ryu Jun-yeol), seorang dukun sableng yang ternyata lebih sakti dari yang ia duga. Bersama-sama mereka bertualang melawan alien yang mengejar mereka. Di Return to the Future, kisah tentang rebutan Bilah Ilahi masih berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau di film pertamanya sosok Min Gae-in (Lee Hanee) hanya muncul sekilas sebagai tante teman Lee Ahn, di bagian kedua ini ia mempunyai porsi yang lebih banyak. Seperti film-film Choi Dong-hoon yang lain, ia menggunakan banyak komedi dan karakter Min Gae-in adalah salah satu senjata yang membuat film ini sangat lucu.
Kejutannya adalah tidak hanya Min Gae-in ternyata seorang comic relief yang baik, ia ternyata menjadi salah satu kunci yang penting di bagian klimaks. Saking suksesnya, tidak heran jika banyak orang bertepuk tangan saat ia mengeluarkan senjata pamungkas di bagian final.
![]() |
Selain Min Gae-in ada juga sosok penting lain bernama Neung-pa (Jin Seon-kyu) yang mendapatkan jatah spesial. Kehadirannya cukup membuat film menjadi segar karena ia digambarkan sebagai pahlawan yang unik. Kalau Anda menonton Si Buta Dari Gua Hantu, karakternya akan mengingatkan Anda terhadap karakter fenomenal tersebut. Tambahan Neung-pa ini juga membantu Return to the Future menjadi semakin seru.
Sebagai penerus naratif film pertamanya, Return to the Future memang tampil lebih percaya diri, bombastis dan beringas. Meskipun ia ternyata masih menghabiskan separuh film di masa lalu, tapi Choi Dong-hoon yang juga menulis skripnya, memberikan begitu banyak peristiwa yang seru sebelum penonton dibawa ke masa depan.
Dari twist yang tidak terduga, bibit-bibit cinta yang menggemaskan, sampai pertarungan demi pertarungan yang seru, Return to the Future tidak pernah sedikit pun mengisi durasinya dengan momen yang membosankan.
Tapi memang harus diakui bahwa film ini baru benar-benar menjadi seru ketika semua karakter, bahkan dua karakter penyihir yang luar biasa kocak itu, ikut pergi ke masa depan. Disinilah Return to the Future habis-habisan menunjukkan bahwa ia memang blockbuster yang gila. Kemampuan pembuat film ini untuk menggabungkan elemen fantasi, sci:fi, aksi, komedi dan drama ke dalam satu film patut diacungi jempol.
![]() |
Semua itu kemudian dibungkus dalam sebuah presentasi audio visual yang megah. Return to the Future harus disaksikan di layar lebar karena disinilah Anda bisa melihat betapa bujet mahal itu digunakan untuk sebaik-baiknya. Dari sekuens kereta api yang sungguh fantastis sampai pertarungan di klimaks yang seru, film ini semakin mengukuhkan Korea Selatan sebagai lawan yang pantas untuk Hollywood. Konklusinya yang memuaskan membuat saya menjadi salah satu orang yang ingin menyaksikan babak lain petualangan Lee Ahn, Muruk dan karakter-karakter lainnya.
Alienoid: Return to the Future dapat disaksikan di jaringan CGV, Cinepolis dan jaringan bioskop lainnya
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Simak Video 'KETIK Eps 2: The Lantis dan Makna Lagu 'Lampu Merah' yang Viral':