Soo-jin (Jung Yu-mi) dan Hyeon-soo (Lee Sun-kyun) adalah pasangan yang menggemaskan. Tidak hanya mereka berdua sama-sama good looking, Anda bisa melihat dari tatapan keduanya kalau mereka saling mencintai. Apartemen mereka dihiasi dengan foto-foto lucu dan moto hidup yang intinya adalah jangan pernah pergi dari masalah. Bersama anjing mereka yang juga menggemaskan, hidup mereka jauh dari kata bahaya. Sampai suatu malam tiba-tiba Hyeon-soo bertingkah tidak wajar.
Soo-jin terbangun dengan melihat suaminya duduk di pinggir ranjang dan mengatakan bahwa ada seseorang di dalam rumah mereka. Anehnya ketika Soo-jin mengatakan ini ke Hyeon-soo, suaminya tidak ingat apa-apa soal ini. Keesokan hari kemudian Hyeon-soo melakukan hal yang lebih ekstrim. Dia menggaruk badannya sampai luka-luka. Hyeon-soo lagi-lagi tidak mengingat dia melakukan hal ini. Mereka berdua pun pergi ke dokter spesialis untuk mencari solusi dari masalah ini.
Rupanya menurut dokter, apa yang dilakukan oleh Hyeon-soo adalah hal yang wajar. Anda sebagai penonton pasti akan sama seperti Soo-jin yang merasa bahwa apa yang dilakukan Hyeon-soo tidaklah wajar. Mana ada orang sleepwalking yang sampai makan ikan dan daging mentah di malam hari? Tapi ini semua ternyata hanyalah awal dari serangkaian mimpi buruk yang akan membuat hidup pasangan ini sengsara. Makan daging mentah dan ngigo ternyata hanyalah puncak dari gunung es.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tayang di Cannes Film Festival beberapa bulan lalu, Sleep mendapatkan respons yang baik dari berbagai kritikus film. Sutradara kenamaan Bong Joon-ho bahkan mengatakan bahwa Sleep adalah film horor paling unik dan debut penyutradaraan paling pintar selama 10 tahun terakhir. Setelah saya menyaksikan film ini, saya jadi paham mengapa Bong Joon-ho berpendapat demikian.
Ditulis dan disutradarai oleh Jason Yu, Sleep dipersembahkan dengan sangat efektif. Dari segi cerita, apa yang ditawarkan film ini sangat jelas dan efektif. Sleep menjadi sangat mengerikan karena apa yang dirasakan oleh kedua karakter utamanya adalah sesuatu yang bisa sangat terjadi ke kehidupan kita sehari-hari. Sleep mungkin tidak menawarkan teror yang larger-than-life seperti kebanyakan film horor. Tapi film ini dengan pelan-pelan menyusup ke kepala penonton sehingga ketika Sleep menampilkan terornya yang maksimal, terornya terasa benar-benar mengganggu. Dalam beberapa sekuens, saya merasakan perut saya mual karena Sleep begitu berhasil membuat saya berada di kepala karakter utamanya.
Baca juga: 7 Film Psikopat Terbaik dan Tersadis |
Jason Yu dengan cerdik juga menggunakan bingkai pernikahan sebagai alat yang baik untuk menjustifikasikan semua keputusan karakternya yang agak mengesalkan sebagai sesuatu yang masuk akal. Seperti banyak film horor yang lain, ada beberapa keputusan karakter utamanya yang membuat saya mengerang kesal. Tapi tentu saja kalau karakternya tidak melakukan hal spesifik tersebut, filmnya tidak akan bergerak. Menggunakan bingkai pernikahan (lengkap dengan motto hidup yang menjadi pondasi hubungan kedua karakter utamanya) membuat apa yang dilakukan oleh kedua karakter utamanya menjadi masuk akal, meskipun tetap membuat saya kesal. Hasil akhirnya adalah sebuah horor yang efektif dan film tentang relationship yang kuat.
Dari segi penyuutradaraan, Jason Yu sangat paham benar dengan apa yang sedang ia buat. Pacing filmnya sungguh mengesankan. Ia sanggup mengatur teror demi teror dengan suspense yang sempurna hanya dalam 95 menit. Secara visual, Jason Yu tahu kapan ia akan menggunakan shot untuk membuat kengerian ini terasa nyata. Penggunaan close-up yang sangat efektif membuat saya paham isi kepala karakternya dengan jelas meskipun mereka tidak mengatakan apa-apa. Karena keputusan visual ini, dua aktornya pun harus memerankan karakter mereka dengan prima. Baik Jung Yu-mi dan Lee Sun-kyun paham sekali maksud Jason Yu. Tidak hanya mereka memiliki chemistry yang bagus, mereka tahu bagaimana menyampaikan hal yang perlu disampaikan ke penonton tanpa banyak dialog.
Dengan konklusi yang cukup gila (meskipun saya bisa berargumen bahwa Jason Yu bisa membuat terornya menjadi lebih seram), Sleep adalah sebuah mimpi buruk yang harus disaksikan bagi semua orang pecinta thriller. Apa lagi kalau Anda sudah memiliki pasangan, Sleep adalah tontonan sempurna untuk ditonton berdua. Tidak ada yang lebih menyeramkan daripada perlakuan pasangan yang tidak bisa dijelaskan saat Anda tidak bisa meminta pertolongan ke siapa-siapa di tengah gelapnya malam.
Sleep dapat disaksikan di jaringan CGV, Cinepolis, Flix dan jaringan bioskop lainnya.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(tia/tia)