Review American Born Chinese: Kera Sakti Untuk Gen-Z

Review American Born Chinese: Kera Sakti Untuk Gen-Z

Chandra Aditya - detikHot
Senin, 29 Mei 2023 20:29 WIB
Cuplikan adegan dalam serial American Born Chinese (2023).
Cuplikana degan di serial American Born Chinese (2023). Dok. Ist
Jakarta -

Kalau Anda familiar dengan cerita Journey To The West (atau judul Indonesianya adalah Kera Sakti), American Born Chinese bisa jadi alternatif tontonan baru Anda yang menyegarkan. Diangkat dari novel grafis karya Gene Luen Yang, serial 8 episode ini adalah cerita remaja yang menyenangkan, drama keluarga yang mengharukan dan petualangan seru yang mendebarkan. Berita baiknya, American Born Chinese bisa ditonton oleh semua umur sehingga serial ini bisa dijadikan tontonan bersama keluarga Anda.

Tokoh utama serial ini adalah Jin Wang (Ben Wang), seorang remaja dari keluarga imigran yang ingin rebranding. Lebih dari apapun ia ingin dianggap normal. Itulah sebabnya Jin memutuskan untuk berhenti membahas soal komik atau mingle dengan sahabatnya yang hobi cosplay, Anuj (Mahi Alam).

Jin bahkan mencoba untuk try out agar bisa bergabung dengan tim sepak bola sekolah supaya bisa mencapai tujuannya untuk menjadi "anak biasa" saja di sekolahnya. Kemudian suatu hari muncullah Wei-Chen (Jimmy Liu), seorang anak baru yang menjadi beban anyar Jin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jin dipaksa gurunya untuk menjadi tour guide bagi Wei-Chen. Parahnya, Wei-Chen adalah jenis anak yang memang doyan mengikuti Jin kemana-mana. Bahkan dengan cepat Wei-Chen langsung menganggap Jin sebagai sahabatnya. Yang tidak Jin tahu, Wei-Chen datang ke Bumi karena sebuah misi.

Yang tidak Jin tahu, Wei-Chen adalah anak dari Raja Kera (Daniel Wu) yang perkasa itu. Menggabungkan semua genre ke dalam satu produk memang tugas yang berat. Hasil akhirnya memang tidak sempurna. Bahkan sampai akhir episode, American Born Chinese belum bisa membagi porsi genrenya dengan baik.

ADVERTISEMENT
Cuplikan adegan dalam serial American Born Chinese (2023).Cuplikan adegan dalam serial American Born Chinese (2023). Foto: Dok. Ist

Tapi untungnya, meskipun serial ini masih belum berhasil menyeimbangkan bagian fantasi dan drama remajanya, kreator Kelvin Yu tetap bisa mempersembahkan sebuah tontonan yang sungguh menghibur dari awal sampai akhir.

Bagian paling mengagumkan dari American Born Chinese sebenarnya datang dari bagaimana pembuatnya berhasil mengolah kisah klasik menjadi sesuatu yang baru. Kalau Anda dulu menonton drama Kera Sakti yang tayang di televisi, menyaksikan kembali sosok familiar seperti Sun Wukong atau Dewi Kwan Im (Michelle Yeoh) pasti akan memberikan sensasi yang menyenangkan.

Dalam serial ini, konflik utamanya adalah tentang Wei-Chen yang mencuri tongkat sakti bapaknya untuk mencari Kitab Keempat yang konon bisa digunakan untuk mencegah pemberontakan. Petualangan Wei-Chen dan keluarganya (alias bagian fantasinya) untuk melawan si penjahat utamanya memang menyenangkan tapi setelah menyaksikan seluruh episodenya, American Born Chinese justru bersinar ketika dia membahas hal-hal kecil yang kesannya remeh tapi sebenarnya sangat penting.

Tentu saja dengan kisah yang sangat spesifik, American Born Chinese berbicara tentang bagaimana rasanya menjadi minoritas sekaligus imigran. Dan ketika serial ini menunjukkan hal-hal itu, American Born Chinese menjadi tontonan yang tidak tergantikan.

Ada banyak agresi-agresi kecil (yang bisa kita lihat sebagai rasisme mini) yang dialami oleh Jin dan keluarganya. Dari cara gurunya memanggil nama Jin yang salah (dan tidak ada usaha untuk membenarkan dirinya sampai akhirnya ditegur) sampai bagaimana bapak Jin, Simon Wang (Chin Han), tidak berani untuk meminta naik jabatan ke bosnya meskipun dia sudah mengabdi lama di perusahaan tempat dia bekerja.

Ke Huy Quan disini bermain sebagai Jamie Yao, seorang aktor yang dulunya terkenal memainkan karakter bernama Freddy Wong dalam sebuah sitkom berjudul "Beyond Repair". Meskipun kesannya tidak nyambung secara langsung dengan kisah Jin, kehadiran Jamie Yao dan perannya Freddy Wong, mempunyai kepentingan sendiri untuk menebalkan statement soal agresi-agresi kecil yang
kelihatannya harmless tapi sebenarnya sudah masuk ranah rasisme.

Cuplikan adegan dalam serial American Born Chinese (2023).Cuplikan adegan dalam serial American Born Chinese (2023). Foto: Dok. Ist

Dan seperti kebanyakan cerita tentang keluarga Asia, tentu saja orang tua Jin mendapatkan jatah sub-plot sendiri. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa membuat cerita menjadi dragging. Tapi dalam American Born Chinese, kisah antara Simon Wang dan istrinya, Christine Wang (Yeo Yann Yann), justru membuat kisah Jin menjadi tiga dimensional.

Saya sebagai penonton jadi paham benar kenapa Jin menjadi remaja yang seperti itu. Dengan koreografi berantem yang lincah (seperti layaknya film silat Asia, bersiaplah menyaksikan karakter yang terbang kesana kemari), American Born Chinese cukup berhasil untuk mempersembahkan keseruan di ruang keluarga Anda.

Kalau Anda kurang begitu suka dengan kisah fantasinya, Anda bisa menikmati suka duka Jin menjadi remaja. Ditambah dengan permainan para aktor yang sungguh lezat, American Born Chinese jelas menjadi tontonan yang tidak bisa Anda lewatkan.

American Born Chinese dapat disaksikan di Disney+ Hotstar.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(ass/ass)

Hide Ads