Anda tidak perlu memainkan Dungeons & Dragons untuk bisa menikmati Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves yang sedang tayang di bioskop. Saya tidak pernah memainkan permainan yang super terkenal ini sekali pun dan saya menemukan diri saya tenggelam ke dalam dunia yang diciptakan oleh duo sutradara Jonathan Goldstein dan John Francis Daley.
Dipimpin oleh Chris Pine dan Michelle Rodriguez, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves tidak hanya memberikan 134 menit yang menyenangkan tapi juga membuat saya menginginkan lebih. Sesuatu yang diinginkan oleh semua film pembuka franchise.
Dibuka dengan backstory yang lumayan menggelikan, Edgin (Chris Pine) dan Holga (Michelle Rodriguez) berhasil kabur dari penjara untuk menemui anak Edgin, Kira (Chloe Coleman). Edgin dan Holga adalah pencuri profesional yang kemarin sempat tertangkap. Selain Kira, dua tim mereka yang tidak tertangkap adalah Simon (Justice Smith) yang merupakan seorang penyihir dan Forge (Hugh Grant), seorang penipu yang lihai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu Edgin dan Holga keluar, mereka terkejut ketika tahu bahwa sekarang Forge menjadi anggota kerajaan dan menjadi bangsawan yang kaya raya. Tentu saja ada yang aneh dengan ini. Firasat Edgin ternyata benar karena Forge bekerja sama dengan Sofina (Daisy Head), penyihir jahat yang membuat dia dan Holga tertangkap. Sekarang ia, Holga, Simon dan Doric (Sophia Lillis), seorang druid (semacam makhluk yang bisa berubah bentuk dan wujud) menyusun rencana tidak hanya untuk mengambil Kira kembali tapi juga untuk membongkar kebusukan Forge.
Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves mungkin bukan film paling original yang pernah saya tonton. Dalam lima belas menit, apa yang ditampilkan film ini cukup familiar dengan film-film fantasi petualangan yang lain. Tapi yang membuat film ini begitu mudah untuk diikuti adalah ceritanya yang sederhana dan plotnya yang koheren, sesuatu yang jarang ditemukan di banyak blockbuster Hollywood akhir-akhir ini.
Ditulis oleh duo sutradaranya bersama Michael Gilio (dengan cerita dari Chris McKay dan Michael Gilio), Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves berhasil membuat saya peduli dengan karakter-karakter utamanya. Karakteristik mereka masih mengikuti template semua film petualangan yang ada tapi penulis skripnya membuat mereka cukup like-able. Dibantu dengan chemistry para pemainnya yang memang baik, melihat geng ini berkomplot ternyata memberikan pengalaman sinematik yang menyenangkan.
Secara plot, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves tidak bertele-tele. Penonton diajak untuk lompat dari lokasi A ke lokasi B dengan cepat dengan misi yang sangat jelas. Seperti yang bisa Anda tebak, akan ada adegan dramatis di akhir film. Karakter yang tadinya minderan akan menjadi percaya diri. Karakter yang tadinya belum move on akan belajar legowo. Semua beats yang ada terasa familiar. Tapi karena skrip tersebut diterjemahkan dengan baik, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves tidak terasa seperti dÊjà vu.
Goldstein dan Daley merekam film ini dengan semangat yang menggebu-gebu. Gerakan kameranya liar dan lincah sehingga banyak sekali adegan terasa hidup dan bersemangat. Ditambah dengan fighting choreography yang cantik, hasilnya adalah sebuah film petualangan yang benar-benar berhasil memancing adrenalin. Direkam di lokasi asli, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves juga mengingatkan saya betapa mahalnya visual yang terlihat nyata. Apa yang ada di layar tidak bisa ditandingi oleh film macam Ant-Man Quantumania atau Shazam!: Fury of the Gods karena mereka terlalu bergantung dengan green/blue sceen. Film ini tentu saja juga menggunakan banyak CGI, tapi ada banyak sekali adegan yang terlihat direkam di lokasi asli sehingga otentiknya benar-benar terasa.
Para pemain film ini kelihatan sekali bersenang-senang saat syuting karena semua orang terlihat seperti menikmati kehadiran satu sama lain. Bahkan Rege-Jean Page yang menjadi supporting terasa sekali kehadirannya di sini. Dengan humor yang baik (sutradaranya adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas Game Night), Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves adalah sebuah film fantasi petualangan yang akan menghibur seluruh anggota keluarga. Saya tidak sabar menyaksikan petualangan Edgin dan kawan-kawan di jilid Dungeons & Dragons berikutnya.
Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.
---
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(aay/aay)