The Way of the Househusband (Season 2): Bapak Rumah Tangga Mantan Yakuza Kembali Lagi

The Way of the Househusband (atau dalam judul bahasa jepangnya, Gokushufudo) adalah tontonan sempurna bagi Anda yang sedang mencari tontonan di waktu yang senggang. Durasinya sangat bersahabat, karakter-karakternya yang menarik dan secara plot, ia menawarkan sesuatu yang sangat remeh tapi efeknya sangat sensasional.

Premisnya The Way of the Househusband sangat sederhana. Tatsu adalah seorang bapak rumah tangga yang kebetulan adalah mantan yakuza. Tatsu memiliki tato di sekujur tubuhnya dan seperti kebanyakan yakuza, ekspresi mukanya tidak jauh-jauh dari ekspresi ingin mencederai. Bahkan meskipun ia memakai apron berwarna pastel dan bermotif menggemaskan, warga-warga sipil tetap takut dengannya.

Sementara Tatsu mengurusi rumah dan mengerjakan semua pekerjaan domestik, istrinya Miku bekerja kantoran. Mereka mempunyai hubungan yang sangat normal, kecuali fakta bahwa Tatsu adalah mantan yakuza yang sekarang menjadi bapak rumah tangga. Dengan kucing yang juga menyebalkan dan karakter pendukung yang menarik (Masa, anak buah Tatsu yang juga diajak untuk bertobat), The Way of the Househusband adalah sebuah komedi yang sangat berwarna.

Tidak banyak yang berubah dari musim pertama dan musim kedua The Way of the Househusband. Serial anime ini tetap lucu, tetap menggemaskan, tetap menawarkan kisah-kisah tidak penting yang justru menjadi daya tarik utamanya. Pertama kali serial ini muncul di Netflix tahun 2021, saya tidak sengaja menontonnya dan dalam hitungan menit, saya langsung jatuh cinta. Dalam satu episode (yang durasinya beragam dari 15 sampai 20 menit), penonton akan melihat 5 kisah yang tidak berhubungan tentang kehidupan Tatsu si mantan yakuza sehari-hari.

Plot seperti memasak, bertemu dengan mantan musuh, perjuangan mencari harga sayuran termurah bisa menjadi cerita yang sangat menarik dalam serial ini. Musim kedua The Way of the Househusband masih menawarkan hal yang sama. Ada cerita tentang seorang ibu mantan gangster yang kegemasan dengan kucing, serunya berkemping sampai betapa susahnya mencari tontonan. Semuanya ini terdengar remeh temeh tapi dalam frame The Way of the Househusband semuanya terasa menyenangkan.

Seperti musim pertamanya, secara teknis The Way of the Househusband masih mempersembahkan visualnya seperti komik. Ada panel-panel yang stylish dan kadang muncul tulisan kanji. Background warna yang berubah saat Tatsu terlihat sangat menyeramkan yang justru menambah kelucuan serial ini karena semua adegannya sangat sehari-hari. Style animasi yang minimalis ini, lengkap dengan gerakan yang sangat terbatas, membuat nostalgia membaca komik menjadi lebih terasa.

Secara konsep, The Way of the Househusband memang sebuah karya yang sederhana. Tapi kalau Anda melihatnya lebih jeli, serial anime ini menawarkan sebuah ideologi yang cukup revolusioner, terutama bagi masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi patriarki. Tatsu dan Miku mungkin terlihat aneh karena peran mereka terbalik. Tapi perhatikan lebih teliti hubungan mereka. Tatsu dan Miku tetap bahagia (bahkan lebih bahagia dari kebanyakan pasangan) karena mereka tahu apa yang membuat hubungan mereka tetap hangat.

Bagian terburuk dari The Way of the Househusband adalah kenyataan bahwa musim kedua ini hanya terdiri dari lima episode. Dalam sekali duduk, saya sudah selesai menaklukkan semua episodenya. Saya sungguh tidak sabar untuk menyaksikan episode-episode berikutnya dan melihat petualangan-petualangan gila Tatsu yang lain. Untuk sementara itu, saya akan mengulang lagi episode-episode sebelumnya sampai musim terbarunya muncul di Netflix.

The Way of the Househusband dapat disaksikan di Netflix.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.