Review Matilda the Musical: Saatnya Melawan Guru Jahat!

ADVERTISEMENT

Review Matilda the Musical: Saatnya Melawan Guru Jahat!

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 29 Des 2022 08:19 WIB
Matilda The Musical tayang di Netflix
Matilda The Musical resmi tayang di Netflix. Foto: Istimewa
Jakarta -

Tidak semua orang tua adalah orang tua yang baik. Bapak dan Ibu Wormwood (Stephen Graham dan Andrea Riseborough) misalnya. Sementara si Bapak dari awal tidak suka kalau anaknya ternyata perempuan, si Ibu juga tidak cukup peduli dengan anaknya sampai lupa mendaftarkannya ke sekolah. Untungnya anak mereka, Matilda (Alisha Weir), tumbuh menjadi gadis yang mandiri dan cerdas. Bukan sebuah asumsi jika Anda menilai bahwa kemandiriannya adalah coping mechanism atas orang tuanya yang absen dalam hidupnya.

Matilda kemudian bersekolah di Crunchem Hall, sekolah yang menurut murid-muridnya sebenarnya adalah penjara. Tidak lama bagi Matilda untuk mengerti kenapa siswanya bisa bilang begitu. Kepala sekolahnya, Agatha Trunchbull (Emma Thompson), adalah sosok yang jahat. Penonton dewasa bisa langsung tahu kalau dia jahat dari make-up-nya yang buruk dan rambutnya yang semrawut. Penonton anak-anak akan segera membencinya karena Agatha melakukan semua hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh pendidik.

Selain Agatha, Matilda bertemu dengan guru yang baik hati dan sangat pengertian. Namanya adalah Jennifer Honey (Lashana Lynch) yang tahu potensinya dan menginginkan Matilda (dan siswa-siswa yang lain) untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Matilda kelak memberi tahu Miss Jennifer Honey bahwa ia bukan gadis biasa. Dengan kecerdasannya yang diatas rata-rata, Matilda pun memulai revolusi.

Diadaptasi dari buku Roald Dahl dan musikal yang sangat terkenal, Matilda the Musical adalah sebuah tontonan yang menyenangkan bagi seluruh keluarga. Ceritanya tidak membosankan bagi anak-anak dan bagi penonton dewasa film ini tidak akan membuat Anda kesal. Ditulis oleh Dennis Kelly, Matilda the Musical sangat aktif seperti karakter utamanya. Kisahnya sederhana tapi impact-nya kuat. Dan karena ini film musikal, tentu saja lagu-lagunya mempunyai peran yang sangat penting. Berita bagusnya, lagu-lagu dalam film ini sangat catchy, bisa jadi Anda mencari lagu-lagunya selesai film diputar.

Skrip yang paten tersebut kemudian diterjemahkan dengan sangat baik oleh Matthew Warchus. Ia sanggup menandingi kelincahan tokoh utamanya. Editingnya mantap, sinematografinya liar dan koreografi musikalnya enak dilihat. Dari adegan Matilda bernyanyi solo di atas atap sampai adegan klimaks yang melibatkan banyak siswa bernyanyi dan menari, Matilda the Musical tampil sangat percaya diri.

Sebagai pemeran utama, Alisha Weir memerankan Matilda dengan penuh semangat. Suaranya enak didengar, ekspresinya selalu on point dan ia tidak kagok untuk berhadapan dengan pemain senior yang sudah bernama. Lashana Lynch (yang kemarin juga mencuri perhatian lewat The Woman King) juga cukup meyakinkan disini sebagai guru baik hati.

Tentu saja Emma Thompson berakhir menjadi pemain yang paling seru untuk ditonton. Ia lebih dari berkomitmen untuk menjadi karakter yang menyebalkan. Selain penampilan fisiknya yang sengaja dibuat buruk rupa (ia juga memakai fatsuit), Thompson sungguh tidak segan-segan untuk berteriak di depan anak-anak yang membuat semua adegannya menjadi seru. Dengan pesan moral yang baik untuk anak-anak serta musik-musik yang asyik untuk disimak, film ini menjadi salah satu alternatif tontonan keluarga yang cocok untuk mengisi liburan akhir tahun Anda.

Matilda the Musical dapat disaksikan di Netflix.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.



Simak Video "Netflix Indonesia Turun Harga!"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/tia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT