Lentera Merah: Bukan Cerita Horor Biasa

Lentera Merah: Bukan Cerita Horor Biasa

- detikHot
Rabu, 24 Mei 2006 16:39 WIB
Jakarta - Hanung Bramantyo dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kata Hanung sejak lahir, hidupnya sudah melekat dengan PKI. Sutradara 'Lentera Merah' itu lahir di saat bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober. Ia lahir 10 tahun setelah peristiwa G30-S/PKI membuat geger bangsa Indonesia.Karena hari lahirnya yang berdekatan dengan peristiwa G30-S/PKI, Hanung jadi haus informasi tentang PKI. Berbagai hal yang berbau PKI ia lahap. Tapi kata sutradara 31 tahun itu, ia lantas tak berubah jadi komunis karena sering menggali informasi soal PKI.Cukup tahu banyak tentang PKI, menggelitik Hanung untuk membuat film mengenai partai yang sempat populer di Indonesia itu. Cerita soal PKI dituangkan Hanung dalam 'Lentera Merah'.Hanung tentu tak mau filmnya terlalu berat hingga membuat jenuh penonton. Genre horor pun dipilih pria yang pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia itu agar cerita PKI nya bisa dicerna penonton.Kisah film produksi Rapi Films itu bermula dari kesibukan anggota majalah kampus 'Lentera Merah' melakukan penerimaan anggota baru. Salah satu pendaftar adalah cewek misterius bernama Risa Apriliyanti (diperankan Laudya Cynthia Bella). Bersama anggota baru lainnya, Risa harus menjalani malam inisiasi sebelum dilantik menjadi anggota 'Lentera Merah'. Malam inisiasi yang setiap diadakan selalu mencekam itu berbuah kematian sejumlah anggota 'Lentera Merah' senior.Siapa pembunuhnya? Si pembunuh adalah sesosok hantu wanita berambut panjang dan pakaian putih. Setiap membunuh ia selalu menuliskan pesan berdarah, "kebenaran harus ditegakkan". Hantu ini balas dendam karena dulu ia disingkirkan hanya karena menganut aliran kiri.Dibuat oleh peraih Citra bukan berarti film ini tanpa cacat. Kekurangan film yang skenarionya ditulis Retna Ginatri itu sama dengan kekurangan film Indonesia pada umumnya yaitu ketidaklogisan. Seperti sudah disebutkan di atas sosok Risa Apriliyanti adalah sosok misterius. Dalam kesehariannya ia berpakaian tidak seperti mahasiswi lain. Risa memakai pakaian yang mirip dengan pakaian wanita muda tahun 1960-an. Setiap hari, ia pun muncul dengan baju yang sama.Dalam kehidupan nyata tentu orang yang kenal dekat dengan Risa akan merasa aneh. "Kenapa ia tak pernah ganti baju," begitu mungkin pertanyaan yang timbul. Hal lainnya adalah soal hantu yang bisa membunuh manusia. Di Indonesia ini belum pernah ada kejadian hantu membunuh manusia. Mengenai dua hal tersebut, Hanung mengeluarkan pembelaannya."Film itu beda dengan dunia nyata. Punya dunia sendiri. Sutradara juga Tuhan dalam film. Jadi terserah mau seperti apa," ucapnya.Di film horor pertamanya ini Hanung juga tidak mencoba menawarkan sosok hantu lain. Hantu wanita yang muncul dalam filmnya, mirip hantu-hantu film Asia, seperti Sadako dalam 'The Ring'. (eny/)

Hide Ads